Satu Keluarga Positif Covid-19 Terbang dari Indonesia ke Australia

Satu keluarga, ayah ibu dan seorang anak, dengan positif Covid-19 terbang ke Australia Selatan dari Indonesia naik pesawat sewaan
Dengan pesawat sewaan, satu keluarga yang mengidap varian Delta terbang dari Indonesia ke Australia Selatan dan mendarat pekan lalu (Foto: abc.net.au/indonesian - Kristy Sexton-McGrath/ABC News)

Eksklusif oleh: Patrick Martin dan Nick Harmsen

Satu keluarga yang sudah diketahui positif Covid-19 sebelum terbang dari Indonesia mendarat di Adelaide, Australia, dengan pesawat sewaan, pekan lalu.

Departemen Kesehatan Australia Selatan telah mengonfirmasi jika keluarga tersebut terinfeksi virus corona varian Delta yang mudah menular.

Awalnya laporan yang beredar hanya menyebutkan berasal dari sebuah negara di Asia Tenggara.

"Satu keluarga pria dan wanita dewasa dan seorang anak dari Asia Tenggara dipulangkan ke Australia Selatan pekan lalu oleh perusahaan evakuasi medis swasta," kata Dr Emily Kirkpatrick, Wakil Kepala Badan Kesehatan Publik setempat.

Namun kemarin, juru bicara dari Australian Border Force (ABF) dalam pernyataannya menyebutkan lembaganya membantu memfasilitasi penerbangan evakuasi medis pada 25 Juni 2021 lalu dari Indonesia ke Australia Selatan.

Tiga orang di dalam pesawat tersebut diketahui memiliki status warga negara Australia yang berasal dari kota Adelaide, tapi bekerja di Indonesia.

"Persetujuan dan pengaturan evakuasi medis dilakukan sesuai dengan sistem yang ada untuk penerbangan evakuasi medis internasional dan sudah dikonsultasikan dengan pemerintah Australia Selatan," demikian pernyataan ABF.

Penerbangan dibayar oleh pihak keluarga. Pemerintah Australia Selatan kemudian mengatur penjemputan dan membawanya ke hotel karantina, yakni hotel Tom's Court di pusat kota Adelaide.

hotel tempat keuarga isolasiKeluarga yang kembali dari Asia Tenggara menggunakan pesawat pribadi sekarang dirawat di Tom\'s Court, Australia Selatan (Foto: abc.net.au/indonesian)

Laporan ini terungkap saat kebijakan Pemerintah Federal Australia soal jumlah kedatangan internasional dipertanyakan Pemerintah negara bagian Queensland.

Hal tersebut dipicu setelah diketahui salah satu klaster baru di Brisbane terkait dengan seorang yang pernah bolak-balik ke Indonesia dan Australia.

Tidak diketahui apakah orang tersebut berstatus warga negara Australia atau penduduk tetap (PR).

Orang ini sedang dirawat di rumah sakit di Brisbane dan diketahui menulari seorang resepsionis, setelah dilakukan pelacakan dengan metode 'genome sequencing'.

Resepsionis yang berusia 19 tahun kemudian menularkannya kepada adik laki-lakinya yang masih duduk di bangku sekolah.

Queensland dengan ibukota Brisbane saat ini sedang menjalankan 'lockdown' akibat penularan baru.,

Pemerintah Queensland menuding Pemerintah federal tidak menutup perbatasan sepenuhnya dan membiarkan orang pemegang visa sementara masuk.

"Mereka ini bukan warga negara atau penduduk tetap Australia. Faktanya, sebanyak 20.000 orang yang warga Australia tiba di sini bulan lalu, separuhnya merupakan pemegang visa sementara," jelas Steven Miles, Wakil Menteri Utama Queensland.

Menurut Steven, setiap pekan orang yang diperbolehkan masuk ke Australia terdiri atas:

  • 600 kewarganegaraan Inggris
  • 500 kewarganegaraan China
  • Lebih dari 300 kewarganegaraan Indonesia
  • Lebih dari 250 kewarganegaraan Amerika Serikat
  • Lebih dari 200 kewarganegaran Filipina
  • 115 kewarganegaraan Afrika Selatan

Namun Pemerintah Federal Australia mengatakan serangan dari Pemerintah Queensland hanyalah sebagai upaya mengalihkan warga dari kesalahan mereka dalam mengelola hotel karantina.

"Biar saya tegaskan bahwa data dari Australian Border Force sudah dengan jelas mengatakan rata-rata 80% mereka yang kembali ke Australia adalah warga negara Australia, penduduk tetap atau anggota keluarga dekat," kata Menteri Dalam Negeri Australia, Karen Andrews (abc.net.au/indonesian). []

Berita terkait
Australia Perkecil Peluang Kepulangan Warganya dari Luar Negeri
Khawatirkan penyebaran Covid-19 varian Delta, Australia memperkecil peluang kepulangan bagi warganya yang ada di luar negeri
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.