Satu dari 10 Orang Jepang Berusia 80 Tahun Atau Lebih

Populasi Jepang makin menyusut, tapi Lansia (lanjut usia) makin banyak.
Jepang miliki persentase populasi Lansia paling tinggi di dunia (Foto: dw.com/id - ROBERT GILHOOLY/epa/dpa/picture-alliance)

TAGAR.id - Data resmi teranyar menunjukkan untuk pertama kalinya lebih dari 10 persen penduduk Jepang telah melewati usia 80 tahun atau lebih. Populasi Jepang makin menyusut, tapi Lansia (lanjut usia) makin banyak.

Populasi di Jepang terus menyusut. Namun jumlah lanjut uisa di negara itu semakin banyak. Data statistik dari pemerintah menyebutkan, satu dari 10 orang usianya lebih dari 80 tahun.

Jumlah penduduk Jepang yang berusia 65 tahun atau lebih, telah meningkat ke rekor 29,1 persen dari 29,0 persen pada tahun lalu. Negara dengan proporsi penduduk lanjut usia tertinggi di dunia itu terus bergulat dengan masyarakat yang menua dengan cepat.

"Jepang mempunyai persentase populasi Lansia tertinggi di dunia,” tulis kementerian dalam negeri Jepang dalam siaran persnya. Perempuan merupakan 56,6% dari populasi Lansia di Jepang, berjumlah 20,5 juta jiwa dibandingkan laki-laki, yang mencapai 15,7 juta jiwa. Perbedaan tersebut mencerminkan perempuan memiliki rata-rata harapan hidup yang lebih panjang.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Italia yang menduduki peringat kedua negara yang mempunyai persentase populasi Lansia tertinggi di dunia, yakni sebesar 24,5 persen. Sementara Finlandia menduduki peringkat ketiga sebesar 23,6 persen.

kelompok lansia di jepangSaat ini (2021) satu dari empat orang Jepang berusia di atas 65 tahun dan diperkirakan akan meningkat menjadi satu dari tiga orang dalam 15 tahun ke depan. (Foto: dw.com)

Populasi keseluruhan justru menyusut

Selama beberapa dekade, populasi Jepang menyusut dan bertambah tua. Generasi muda di negara itu banyak yang menunda pernikahan dan mempunyai anak. Alasannya: Ketidakstabilan mata pencarian dan kesulitan ekonomi.

Kini akibatnya, biaya perawatan Lansia di Jepang membengkak karena jumlah generasi muda yang tidak mencukupi untuk mengisi pekerjaan dan membiayai berbagai program sosial dan kesejahteraan.

Kementerian tersebut mengatakan bahwa dengan populasi generasi "baby boomer" yang memasuki usia 75 tahun atau lebih, penduduk Jepang terus bertambah tua.

Dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 125 juta jiwa, di Jepang terdapat hampir 13 juta orang berusia 80 tahun ke atas, sementara ada sekitar 20 juta orang berusia 75 tahun ke atas. Akibatnya, Jepang bergantung pada angkatan kerja lanjut usia. Lebih dari sembilan juta Lansia bekerja, yang mencakup 13,6 persen angkatan kerja, atau satu dari tujuh pekerja di Jepang.

Seperempat dari seluruh Lansia di Jepang memiliki pekerjaan. Namun jumlah itu lebih sedikit dibandingkan Korea Selatan yang berjumlah 36,2 persen. Angka pekerja Lansia di dua negara itu jauh di atas negara-negara berkembang lainnya seperti Amerika Serikat yang memiliki 18,6 persen, dan Prancis yang memiliki 3,9 persen. Lebih dari sepertiga orang berusia antara 70 hingga 74 tahun mempunyai pekerjaan di Jepang. Pada tahun 2040, populasi Lansia Jepang diproyeksikan mencapai 34,8 persen dari populasi.

kaum lansia di jepangSaat ini (2021) satu dari empat orang Jepang berusia di atas 65 tahun dan diperkirakan akan meningkat menjadi satu dari tiga orang dalam 15 tahun ke depan. (Foto: dw.com)

Bagaimana dengan Indonesia?

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, persentase Lansia di Indonesia sebesar 10,48% pada 2022. Angka tersebut turun 0,34% poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 10,82%. Seiring dengan turunnya persentase Lansia, rasio ketergantungan mereka pun berkurang menjadi 16,09 pada 2022. Ini berarti 100 penduduk usia produktif di Indonesia menanggung 16 penduduk Lansia.

Berdasarkan jenis kelaminnya, 51,81% Lansia di Indonesia merupakan perempuan. Sebagaimana Jepang, persentase itu lebih tinggi dibandingkan Lansia laki-laki yang sebesar 48,19%. [ap/as(afp,bps)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Lansia di Singapura dengan Demensia Nikmati Silent Disco
Studi secara umum tunjukkan musik berdampak positif pada mereka yang alami demensia, dalam hal kognisi, emosi dan kesehatan secara keseluruhan