Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melaporkan, kasus harian Covid-19 di Indonesia menembus rekor baru dengan mencapai angka 14.224 kasus.
Menurut Wiku, penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia yang mencapai 9.000 sampai 10.000 pada pekan sebelumnya menjadi angka yang tertinggi. Namun, ternyata pada pekan ini mencapai rekor baru hingga 14.000 kasus Covid-19 per harinya.
“Ternyata pekan ini kita alami penambahan kasus harian hingga 14.000 kasus, hal ini tidak boleh dan tidak bisa ditoleransi," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, 19 Januari 2021.
Wiku mengatakan, kenaikan kasus di Indonesia ini dikontribusikan oleh lima daerah yang memiliki kasus positif Covid-19 tertinggi, antara lain Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, dan Sulawesi Selatan.
Ternyata pekan ini kita alami penambahan kasus harian hingga 14.000 kasus.
"Jawa Barat pada pekan ini naik sebanyak 4.929, sebagai perbandingan, Jawa Barat pekan lalu naik 2.196 kasus dalam sepekan, artinya kini ada penambahan kasus lebih buruk yang ditandai kenaikan kasus sebanyak dua kali lipat," kata Wiku.
Wiku menuturkan, faktor lain yang menyebabkan tingginya kasus akibat data kasus positif Covid-19 dari daerah yang terlambat masuk ke pusat, sehingga menyebabkan penumpukan pada pelaporan.
“Verifikasi data yang terlambat masuk sehingga menyebabkan penumpukan pada pelaporan data di beberapa daerah,” tuturnya.
Wiku mengungkapkan, apabila terjadi keterlambatan data kasus Covid-19, pengambilan keputusan menjadi tidak tepat waktu. Sehingga, kebijakan yang dikeluarkan juga menjadi tidak tepat waktu dan tidak efektif.
Oleh karena itu, Wiku berharap, ke depannya pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus mengintegrasi data Covid-19 agar tidak terjadi lagi keterlambatan data. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga diri dengan mematuhi protokol kesehatan. [](Amalia Amriati Fajri)