Rusia Bisa Invasi Ukraina Sebelum Olimpiade Beijing 2022 Berakhir

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dapat dimulai "selama Olimpiade”
Tentara Rusia dalam latihan di lapangan tembak Kadamovskiy di wilayah Rostov di Rusia selatan, Kamis, 13 Januari 2022. Rusia telah menolak keluhan Barat tentang penumpukan pasukannya di dekat Ukraina (Foto: voaindonesia.com/AP)

Washington DC – Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan invasi Rusia ke Ukraina dapat dimulai "selama Olimpiade" (Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022-red.) Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat, 11 Februari 2022, Sullivan mengatakan "kita berada dalam kurun di mana invasi bisa dimulai kapan saja jika (Presiden Rusia) Vladimir Putin memutuskan untuk memerintahkannya."

Menurut banyak analis, Rusia tidak mungkin melakukan invasi sebelum Olimpiade Musim Dingin di China berakhir 20 Februari 2022.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake SullivanPenasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Rusia kini memiliki pasukan yang cukup di perbatasan Ukraina untuk melakukan operasi besar militer, kata Sullivan, dan Rusia bisa merebut "wilayah penting" di Ukraina, termasuk Ibu Kota, Kyiv, dalam satu serangan. Dia mendesak warga Amerika di Ukraina agar keluar dalam 24-48 jam ini. Ia mengatakan invasi Rusia mungkin dimulai dengan serangan udara yang akan mempersulit keluarnya warga Amerika.

Juga pada Jumat, 11 Februari 2022, Presiden Joe Biden hadir dalam telepon video dengan para pemimpin dunia untuk membahas Ukraina. Selain Biden, hadir pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, Inggris, NATO, Uni Eropa, dan Dewan Eropa.

biden di camp davidPresiden AS, Joe Biden, di Camp David saat menelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Sabtu, 12 Februari 2021. Biden meminta Putin menarik mundur lebih dari 100 ribu pasukan yang dikerahkan di dekat perbatasan Rusia (Foto: voaindonesia.com/Gedung Putih via AP)

"Para pemimpin sepakat akan pentingnya upaya terkoordinasi guna mencegah agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina, termasuk kesiapan mereka untuk menerapkan konsekuensi besar dan biaya ekonomi yang parah pada Rusia jika memilih eskalasi militer," menurut pernyataan Gedung Putih.

Seorang pejabat senior pertahanan Amerika mengatakan kepada wartawan bahwa Biden telah memerintahkan tambahan 3.000 tentara ke Polandia selain 1.700 yang sudah menuju ke sana. Pentagon mengatakan pasukan dikerahkan untuk meyakinkan sekutu NATO dan mencegah potensi agresi terhadap sayap timur NATO.

Berbicara pada Jumat, 11 Februari 2022, dengan beberapa rekannya dari negara-negara NATO, Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, mengatakan Amerika tetap "bersatu dengan sekutu NATO untuk mencegah dan mempertahankan diri dari agresi apa pun," menurut pernyataan Pentagon.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ,berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, pada Jumat, 11 Februari 2022, "untuk menegaskan kembali dukungan kuat Amerika bagi Ukraina."

demo warga ukrainaWarga Ukraina berdemo di pusat Kota Kyiv, Ukraina, menentang kemungkinan peningkatan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, 12 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - Efrem Lukatsky/AP Photo)

Komentar Amerika itu menyebabkan penurunan terbesar nilai mata uang Rusia dalam hampir dua tahun. Nilai rubel turun 2,8% terhadap dolar pada Jumat, 11 Februari 2022 (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Pasukan Ukraina Latih Sukarelawan untuk Hadapi Perang

Putin Sebut Proposal Macron Terkait Ukraina Realistis

Biden Kuatkan Komitmen Soal Ketegangan Rusia dan Ukraina

Amerika dan Sekutu Siap Siap Hadapi Rusia Jika Invasi Ukraina

Berita terkait
Unjuk Rasa Ribuan Warga Ukraina di Tengah Ancaman Invasi Rusia
Kantor Berita AFP melaporkan, warga mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan di tengah suhu dingin
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya