Rokok Pintu Gerbang Menuju Narkoba, Benarkah?

Ada yang bilang rokok merupakan pintu gerbang menuju narkoba, benarkah?
Ilustrasi. (Foto: Papasemar)

Jakarta, (Tagar 5/3/2019) - Perokok tidak selalu pemakai narkoba, sebaliknya pemakai narkoba belum tentu perokok. Namun, Direktur Eksekutif Indonesia Neuroscience Institute (INI) Adhi Wibowo Nurhidayat mengatakan rokok adalah pintu gerbang menuju narkoba.

Adhi Wibowo mengatakan lebih spesifik lagi, rokok itu sendiri sebenarnya termasuk dalam definisi narkoba. Meskipun sangat marak dikampanyekan untuk tidak merokok, tapi masyarakat belum memiliki kesadaran akan hal itu, kata Adhi.

Ia lebih lanjut menjelaskan rokok merupakan narkoba termurah dan dijual bebas. Dalam satu batang rokok mengandung 4.000 macam zat kimia. Sesungguhnya rokok itu memiliki sifat utama layaknya narkoba yaitu habituasi, adiksi, dan toleransi.

Habituasi adalah suatu perasaan rindu, terus-menerus ingin menggunakan zat tersebut saat berkumpul dengan sesama teman pengguna. Sedangkan zat adiksi merupakan dorongan kompulsif untuk menggunakan suatu zat disertai tanda-tanda ketergantungan berupa psikis (psychological dependence), seperti menghadapi stres maupun ketergantungan fisiologis (physiological dependence).

Toleransi yaitu bentuk ketergantungan pemakai zat memerlukan dosis yang lebih besar atau mencapai efek kenikmatan yang membuat penikmat menambah jumlah batang yang dihisap dari waktu ke waktu, ditambah lagi dengan rokok sebagai narkoba termurah dan terjual bebas.

Di balik semua itu, nikotin sebagai salah satu komponen dari rokok merupakan zat psikotropika stimulan, yang membuat pengguna akan mengalami kecanduan. Jadi, sesungguhnya rokok itu adalah narkoba juga, tegas Adhi.

"Nikotin yang dikandung rokok itu sama persis dengan narkoba lainnya. Tingkat kecanduannya nomor tiga setelah heroin dan kokain," ujar Adhi Wibowo dilansir kantor berita Antara.

Adhi menambahkan, tingkat kecanduan nikotin lebih tinggi dari sabu-sabu, ganja, dan jenis narkoba lainnya. Biar sekalipun rokok adalah bentuk narkoba 'legal'.

Namun, ia menyayangkan, yang menjadi masalah adalah masih banyak orang belum menyadari hal itu, justru merokok dianggap hal normal.

"Masalahnya banyak orang tidak tahu rokok termasuk narkoba sehingga perilaku merokok dianggap normal," ucapnya. []

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.