Jakarta - Proyek revitalisasi trotoar kembali dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta di kawasan Cikini dan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Proyek yang dimulai sejak Juni 2019 ini ditargetkan rampung pada Desember 2019.
Proyek ini menganggarkan dana sebesar Rp 75 miliar untuk merevitalisasi trotoar sepanjang 10 kilometer. Namun, dana ini dianggap terlalu besar untuk merevitalisasi trotoar dengan ukuran tersebut.
Ketua Komisi C Bidang Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Santoso menilai anggaran tersebut sangat besar. Dia pun menunggu hasil revitalisasi trotoar seperti apa.
Berarti Rp 7,5 miliar ya (per kilometer), menurut saya itu mahal ya
"Berarti Rp 7,5 miliar ya (per kilometer), menurut saya itu mahal ya, makanya nanti tinggal dilihat besarnya segede apa," ujar Santoso dikutip dari Antara, Rabu, 24 Juli 2019.
Rencananya revitalisasi trotoar ini akan melebarkan ruang pejalan kaki sejauh empat hingga tujuh meter dari jalan raya.
"Jangan dijadikan kepentingan pribadi misalnya pangkalan apa, atau dagang apa. Harus benar-benar dirapikan supaya orang jalan tidak ada hambatan," kata Santoso.Santoso juga mengingatkan supaya nantinya trotoar tersebut tidak disalahgunakan dan bisa menjadi hak pejalan kaki seutuhnya.
"Jangan dijadikan kepentingan pribadi misalnya pangkalan apa, atau dagang apa. Harus benar-benar dirapikan supaya orang jalan tidak ada hambatan," kata Santoso.
Proyek itu memakan biaya 75 Miliar. (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menyambut baik kebijakan pembangunan trotoar ini.
"Di balik pembangunan trotoar itu, ada pesan yang ingin disampaikan. Kita menuju kota yang semakin humanis. Menuju kota yang mendorong pejalan kaki," ujar Yayat kepada Tagar, Rabu, 24 Juli 2019.
Baca juga:
- Pelebaran Trotoar Bikin Sempit Jalan Raya
- Anies Ingin Trotoar Akomodir Roda Dua, #TrotoarBisaBuat Jadi Guyonan Netizen
