Respon Tompi dan Ikatan Dokter Pada Pidato Prabowo

Prabowo bilang gaji dokter lebih rendah dari penghasilan tukang parkir. Ini respon Tompi dan Ikatan Dokter Indonesia.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berkampanye di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018). (Foto: Antara/Adeng Bustomi)

Jakarta, (Tagar 15/1/2019) - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam pidatonya berjanji akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Ia berbicara tentang gaji beberapa dokter yang menurutnya masih jauh lebih kecil dibanding tukang parkir.

Pernyataan dalam pidatonya itu sontak menjadi sorotan dan perbincangan luas.

Dalam pidato bertajuk "Indonesia Menang" digelar di JCC Senayan Jakarta Pusat, Senin malam (14/1), Prabowo mulanya berjanji akan menjadikan isu pemberantasan kemiskinan sebagai salah satu fokus utama, jika kelak ia terpilih menjadi presiden.

"Fokus kedua meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial. Kami akan perangi kemiskinan sampai ke akar-akarnya," janji Prabowo.

Kemudian, Ketua Umum Partai Gerindra itu membahas mengenai peningkatan layanan kesehatan dan  kualitas pendidikan. Puncaknya, Prabowo menyebut masih ada dokter yang bergaji lebih kecil daripada petugas penjaga parkir mobil.

"Kami akan perbaiki tata kelola BPJS dan jaringan sosial lainnya untuk mencegah defisit dan meningkatkan layanan kesehatan yang berkualitas. Dokter-dokter kita harus dapat, harus dapat penghasilan yang layak," kata Prabowo.

"Sekarang banyak dokter-dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," lanjutnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih angkat suara menanggapi pernyataan Prabowo Subianto tersebut. 

Daeng mengatakan dirinya tidak memungkiri kalau saat ini masih banyak dokter di berbagai daerah yang berpenghasilan kurang dari Rp 3 juta.

Ia mencontohkan, dokter golongan 3A mengantongi gaji pokok Rp 2,4 juta per bulan, ditambah penghasilan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sekitar Rp 500 ribu. Sehingga penghasilan total sekitar Rp 2,9 juta.

"Memang masih banyak dokter, terutama dokter umum yang berada di garda depan, penghasilannya di bawah Rp 3 juta," kata Daeng, Selasa (15/1).

Meski begitu, Daeng mengaku tidak bisa membandingkan gaji dokter dengan gaji petugas parkir, seperti yang disebut Prabowo.

"Secara pribadi saya tidak tahu penghasilan tukang parkir. Yang saya tahu penghasilan dokter dari laporan beberapa kawan di berbagai daerah,"tutur Daeng.

Sementara itu, Tompi dokter spesialis bedah plastik sekaligus penyanyi pop jazz nasional, menolak apa yang diucapkan Prabowo. 

Dengan kalimat setengah menyindir, melalui cuitan akun Twitternya, Tompi berprasangka baik kalau apa yang dikatakan mantan Danjen Kopassus itu hanyalah sebuah kesalahan penyebutan.

"Mungkin yang dimaksud Prabowo: gaji dokter lebih rendah dari tukang parkir adalah dokter yang bekerja sebagai asisten tukang parkir," cuit Tompi, Senin sore (14/1).

"1. Gak lebih rendah dari tukang parkir. 2. Ada pilihan banyak yang bisa dikerjakan bila Anda benar-benar dokter umum terampil," lanjut Tompi pada cuitan berikutnya.

Bagi Tompi, siapa pun harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Baginya, orang yang memiliki pendidikan setinggi apa pun tidak lantas memiliki penghasilan tinggi jika hanya menunggu.

"Mau setinggi apa pun sekolahnya, perlu belajar entrepreneurship supaya gak lulus terus hidup dengan mental menunggu. Ibarat dulu lontong sayur 3 ribu sebungkus, sekarang orang bisa jualan 100 ribu seporsi," ungkap Tompi. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.