Tangerang – Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc. menghimbau masyarakat yang di daerahnya melaksanakan Pilkada Serentak 2020 agar melaksanakan pilkada secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil).
Gunakan hak pilih sebaik-baiknya karena suara anda menentukan masa depan bangsa dan daerah anda.
Selain itu, agar masyarakat menyelenggarakan Pilkada dengan damai dan rukun tanpa kekerasan, demi terwujudnya pesta demokrasi yang berkualitas dan bermartabat. Masyarakat juga mesti mengedepankan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam menjalankan hak demokrasi.
Sementara bagi lembaga penyelenggara pilkada, Jonathan L Parapak meminta agar disiapkan manajemen risiko berupa protokol pengelolaan pilkada yang selaras dengan penanganan Covid-19 dan memastikan ketersediaan fasilitas untuk melindungi kesehatan petugas pemilihan, serta kepatuhan pada disiplin protokol kesehatan penanganan Covid-19.
Tak ketinggalan, Rektor UPH tersebut juga menghimbau agar masyarakat menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dan memilih pemimpin yang takut akan Tuhan, berpihak kepada rakyat, serta jujur dalam mengemban tugas negara.
“Gunakan hak pilih sebaik-baiknya karena suara anda menentukan masa depan bangsa dan daerah anda,” ucapnya.
Baca juga:
- Kemendagri: Spirit Pilkada, Semua Jadi Agen Lawan Covid-19
- Kemendagri: Tahapan Pilkada di Tengah Pandemi Terkendali
Masyarakat (terutama civitas akademika UPH) dihimbau tetap menjaga netralitas ditengah masa pilkada, dengan tidak menyebarkan analisis, informasi, dan data tanpa bukti yang sahih dan terverifikasi, yang berpotensi untuk menciptakan kegaduhan dan perpecahan serta mendelegitimasi lembaga yang dipercaya untuk menyelenggarakan pilkada.
Selanjutnya, Rektor UPH mengajak semua pihak untuk benar-benar menghargai dan menghormati suara dan pilihan rakyat, Setiap perbedaan pilihan harus saling dihormati dan dihargai.
Jonathan L Parapak saat menutup pidatonya mendoakan agar Pilkada 2020 lebih dari sekedar penentuan kalah atau menang antara pasangan calon, melainkan sebuah ajang untuk menghadirkan pemimpin daerah yang benar-benar merupakan pilihan rakyat. Serta, bertanggung jawab terhadap tugasnya dalam menghadapi dan mencari solusi terhadap persoalan-persoalan di daerah yang dipimpinnya, terutama di masa pandemi. []