Rekor Baru Anggaran Tahunan dan Belanja Pertahanan Jepang

Jepang umumkan anggaran setahun, termasuk rekor belanja pertahanan untuk melawan ancaman keamanan regional yang semakin intensif
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida (kiri), mengendarai tank Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF) Type 10 saat meninjau JGSDF Camp Asaka di Tokyo, Jepang, 27 November 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pemerintah Jepang, 24 Desember 2021, mengumumkan anggaran setahun penuh terbesar, termasuk rekor belanja pertahanan untuk melawan ancaman keamanan regional yang semakin intensif.

Para menteri kabinet menyetujui rancangan anggaran nasional 107,6 triliun yen (atau 940 miliar dolar AS) untuk tahun fiskal 2022-2023, termasuk 5,4 triliun yen untuk pertahanan. Kedua angka tersebut terus meningkat dalam sepuluh tahun terakhir karena biaya perawatan populasi yang menua meningkat dan negara tersebut berusaha untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Dan meskipun Jepang tidak pernah memberlakukan lockdown karen pandemi virus Corona (Covid-19) yang ketat, pembatasan berbulan-bulan yang menarget kehidupan malam dan pariwisata telah berdampak pada ekonomi -- sesuatu yang coba diatasi Perdana Menteri Fumio Kishida dengan mengeluarkan stimulus bernilai ratusan miliar dolar.

tank ad jepangTank Angkatan Darat Bela Diri Jepang (JGDDF) Type 90 menembakkan senjatanya ke sasaran selama latihan tahunan di Minami Eniwa Camp Senin, 6 Desember 2021, di Eniwa, di pulau Hokkaido utara Jepang (Foto: voaindonesia.com/AP)

Kementerian pertahanan mengatakan situasi keamanan regional menjadi "semakin memburuk dengan kecepatan yang belum pernah terjadi." Kementerian itu terutama menegaskan persoalan yang ditimbulkan oleh China dan Korea Utara.

Rancangan anggaran untuk tahun fiskal 2022-2023 mencakup 127,8 miliar yen untuk pembelian 12 jet tempur F-35, dan bertujuan meningkatkan "kemampuan dalam bidang-bidang baru seperti antariksa, dunia maya, dan gelombang elektromagnetik".

Kementerian itu juga mengatakan akan mengalokasikan tambahan belanja pertahanan sebesar 6,7 miliar dolar AS pada tahun keuangan yang berlaku saat ini. Jika pengeluaran tambahan dimasukkan, angka yang disebut "anggaran 16 bulan" dari bulan ini hingga Maret 2023 akan naik enam persen dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya, kata kementerian itu.

Anggaran terbaru Jepang yang menggelembung ini dirancang karena beberapa ekonom memperingatkan risiko peningkatan beban utang publik yang sangat besar negara itu, yang berjumlah lebih dari 250% dari PDB menurut Dana Moneter Internasional (ab/ka)/AFP/voaindonesia.com. []

Jepang dan Vietnam Pertimbangkan Pertahanan Siber Hadapi China

Ilmuwan Jepang Membuat Teknologi yang Bisa Merekam Mimpi

Akhirnya Jumlah Kasus Covid-19 di Jepang Tembus Juga 1 Juta

Jepang Diguncang Gempa dengan Kekuatan 6,1 SR

Berita terkait
Jepang Tidak Kirim Delegasi Pemerintah ke Olimpiade Beijing 2022
Jepang tidak akan mengutus menteri-menterinya sebagai delegasi resmi pemerintah ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022