Ratna Sarumpaet Acungkan 2 Jari Jelang Sidang, BPN: Fokus Saja Bela Diri

Kritik pedas ditujukan kepada mantan Juru Kampanye Nasional BPN Prabowo-Sandi, Ratna Sarumpaet.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 28/2/2019) - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid melontarkan kritik pedas pada mantan Juru Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Ratna Sarumpaet.

Menurutnya, tersangka kasus penyebar berita bohong (hoaks) Ratna Sarumpaet tidak semestinya mengacungkan dua jari, sesaat sebelum sidang perdananya digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.

"Seharusnya beliau fokus saja tidak perlu menampilkan satu jari dua jari, tiga jari, fokus saja membela dirinya kemudian mengikuti proses hukum," di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2).

Meski memang semua punya hak untuk menampilkan gestur acungan jari, HNW khawatir, gestur Ratna yang mengacungkan dua jari akan menambah salah paham publik. Karena seperti diketahui Ratna sebelumnya tergabung dalam BPN Prabowo-Sandi.

"Dalam penegakan hukum semacam ini, sebaiknya jangan kemudian menambah masalah untuk suatu hal yang tidak diperlukan," tegas dia.

"Kalau beliau melakukan itu semakin mengesankan hal yang seolah-olah ada kaitannya dengan Prabowo dan Sandi, jadi menurut saya hal semacam itu tidak perlu dilakukan," beber Wakil Ketua Mejelis Syuro PKS itu.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Acungkan Jempol Telunjuk di Ruang Sidang

Menurutnya, perilaku Ratna saat itu sangat merugikan paslon nomor urut dua yang pada awalnya peduli dan percaya pada Ratna. Jadi, BPN sudah tak mau disangkut-pautkan lagi dengan wanita berusia 69 tahun tersebut.

"Secara common sense saja harusnya Bu Ratna Sarumpaet yang sudah sangat merugikan pada Pak Prabowo, Pak Amien Rais, Pak Fadli dan rekan-rekan yang kemarin sempat kemudian mendapat informasi tentang beliau dianiaya katanya," jelasnya.

Daripada kemudian menambah masalah untuk yang lain, HNW menyarankan untuk Ratna fokus pada permasalahan hukum. Membuka sejelas-jelasnya tujuan Ratna melakukan hal tersebut dengan segala risikonya.

"Kalau ternyata beliau betul-betul melakukan pembohongan ini untuk kepentingan apa silahkan dibuka, risikonya ya beliau yang sudah menyatakan secara terbuka demikian amat sangat dahsyat waktu itu ya beliau wajar berani mengambil tanggungjawab itu," tandasnya.

Baca juga: Muka Jajaran BPN Prabowo-Sandi Hiasi Sidang Ratna Sarumpaet

Berita terkait