Puting Beliung Hampir Renggut Nyawa Anak-Anak Titi

Bibir Titi Supiyati (35) dan suaminya Slamet (39), tak henti mengucap kata syukur, lantaran keluarganya lolos dari maut akibat terjangan puting beliung.
Kondisi rumah milik Slamet, warga Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara,Jawa Tengah, setelah pada Sabtu malam diterjang angin puting beliung. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Jepara, Tagar (24/3/2019) - Bibir Titi Supiyati (35) dan suaminya Slamet (39), tak henti mengucap kata syukur, lantaran keluarganya lolos dari maut akibat terjangan puting beliung. Angin kencang yang terjadi pada Sabtu malam (23/3) itu, merubuhkan bagian tembok dan menimpa keluarga nelayan tersebut.

Kejadian yang terjadi di Desa Kedung Malang, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah itu, juga mengakibatkan 12 rumah lainnya alami kerusakan di bagian atap.

Minggu siang, Titi dan suami beserta anak-anaknya belum berani masuk ke dalam rumah. Pasangan itu berdiri di teras rumah sembari menerima kunjungan para tetangga yang bersimpati.

Sambil menggendong anaknya nomor tiga Aisyah Ajmalia (3), Titi berkenan bercerita kepada Tagar News. Menurutnya, kejadian angin kencang berlangsung singkat. Pada hari Sabtu sekitar pukul 20.30 WIB, saat itu ia dan keempat anaknya sedang berada di ruang keluarga. Sementara sang suami, duduk di teras depan rumah.

"Roli...Roli (istilah lokal untuk puting beliung-red), waktu ada rame-rame tetangga bilang itu saya nonton televisi, sambil menggendong anak saya (nomor empat) Aulia Azzahra (1). Sementara tiga kakaknya Andika Maulana (7) Shendi Ferdiansyah (12) dan Aisyah tertidur di tempat yang sama. Begitu mendengar ada ribut-ribut itu, saya berusaha membangunkan tiga anak saya tapi tak bisa. Seketika itu ada material berjatuhan. Mereka tertimpa, saya juga, sambil melindungi anak bontot dengan mendekapnya," kenang Titi.

Ternyata, material yang berjatuhan tidak cuma berasal dari genting rumahnya. Adapula batako dari rumah tetangganya Supriyanto yang sedang dibangun, jatuh menimpa anak-anaknya.

"Seketika itu saya langsung berusaha berlari ke dalam dan menyelamatkan anak dan istri saya," ucap Slamet, warga RT 6 RW 3 tersebut.

Kemudian, pasangan tersebut berusaha menyelamatkan ketiga anak-anaknya yang tertimpa material rumah. Luka yang diderita tak parah. Anaknya, Andika mengalami luka agak banyak di bagian punggung, kaki dan tangan. Sisanya mengalami pendarahan di bagian punggung maupun kepala.

Beruntung, setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Kedung 1, keempatnya diperbolehkan rawat jalan.

"Wis alhamdulillah, bisa selamat semua. Paling agak banyak (lukanya) yang paling besar, saya di kepala, anak kedua dan ketiga ada luka tapi tidak banyak. Sementara yang bontot tidak mengalami luka, karena saya peluk erat," ujar Titi sambil meraba luka di bagian kepalanya.

Saksi lain, Afiudin (18) mengatakan, puting beliung datang dari arah barat daya. Setelah berputar-putar kencang di atas rumahnya, kemudian angin melesat ke timur.

"Setengah sembilan (malam) kejadiannya. Muser-muser (berputar) anginnya, setelah sempat mengangkat kanopi bengkel di halaman rumah, kemudian anginnya pergi ke arah timur, kemudian menghilang," ujarnya.

Saat itu, lanjut Afiudin, tidak didahului dengan hujan. Namun hanya pusaran kencang dari arah laut menuju ke daratan.

Dikatakannya, siklus seperti itu lazim terjadi. Namun kejadian tersebut, disebut sebagai yang terbesar.

"Genting dapur rumah hancur, sementara kanopi bengkel sama sekali tak bisa diselamatkan," jelasnya.

Vera Widia, Sekretaris Desa Kedung Malang, mengatakan, ada 12 rumah yang terdampak puting beliung. Kerusakan bervariasi, dari sedang hingga berat.

"Sementara yang luka-luka ada delapan, dua dewasa, enam lainnya adalah anak-anak. Selanjutnya kami membuat proposal ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan instansi terkait untuk mengajukan bantuan, baik berupa material maupun logistik," ungkapnya. []

Berita terkait
0
Jambi Apresiasi Kementan dalam Penanganan PMK
Wakil Gubernur Jambi Abdullah Sani menyambut baik langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang telah membantu menyalurkan vaksin PMK.