PUPR Segera Resmikan Tiga Bendungan di Jawa Timur

Kementerian PUPR tengah menyelesaikan tiga bendungan di Jawa Timur, yaitu Bendungan Bendo, Bendungan Tukul, dan Bendungan Gongseng.
PUPR Segera Resmikan Tiga Bendungan di Jawa Timur. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Sumber Daya Air ditargetkan untuk menyelesaikan pembangunan tiga bendungan di Provinsi Jawa Timur, yakni Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Tukul di Pacitan dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro. Ketiganya siap diisi (impounding) pada 2020.

Lansekap disini juga ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata.

Pembangunan ketiga bendungan tersebut bertujuan untuk memenuhi misi ketahanan pangan dan ketahanan air. Ketiganya merupakan bagian dari pembangunan 65 bendungan yang menjadi Program Strategis Nasional Pemerintah yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, ketiga bendungan tersebut merupakan bendungan multiguna yang berfungsi sebagai pengendali banjir, sumber air baku, sumber air daerah irigasi dan juga pembangkit listrik.

“Bendungan Bendo memiliki kapasitas cukup besar, bisa menampung 43,11 juta meter kubik air untuk suplai irigasi di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo seluas 7.800 hektare,” ucap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono belum lama ini. 

Selain itu,lanjut Basuki, bendungan ini bisa menyalurkan air baku sebesar 780 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 4 MW dan mereduksi banjir 490 meter kubik per detik.

Bendungan Bendo dengan tinggi 71 meter ini dibangun mulai 2013 dan selesai pada 2020. Konstruksi dikerjakan oleh PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya (KSO) dengan nilai kontrak Rp 709,4 miliar.

Bendungan Tukul mampu menampung 8.68  juta meter kubik air untuk untuk mensuplai irigasi seluas 600 hektare dan air baku 300 liter per detik. Berfungsi untuk mengurangi banjir di Pacitan, mengendalikan debit banjir yang berasal anak Sungai Grindulu.

Menteri Basuki mengatakan tidak ada kesulitan dalam teknik konstruksi bendungan. Tantangannya adalah pada tebing di sekitar lokasi bendungan yang rentan longsor, akan ditambah dengan pembuatan sabo dam untuk menahan pasir dan batu dari hulu sungai.

“Lansekap disini juga ditata karena Pacitan memiliki pemandangan bagus dan menjadi tujuan wisata. Tampungan air di Pacitan akan kita tambah karena Pacitan termasuk daerah kering,” ujar Menteri Basuki.

Pembangunan bendungan Tukul yang dimulai pada 2013 hingga 2020 ini dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya dengan nilai kontrak Rp 636 miliar.

Bendungan ketiga yang akan dituntaskan di akhir 2020 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 hingga 2020 dengan kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik. Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektare, layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW. []

Berita terkait
PUPR Rampungkan Jembatan Tumbang Samba Kalteng
Kementerian PUPR sedang menyelesaikan pembangunan Jembatan Tumbang Samba yang didaulat menjadi yang terpanjang di Lintas Tengah Kalimantan.
PUPR Siapkan Penanganan Jalur Logistik Labuan Bajo
Kementerian PUPR tengah gencar menyiapkan jalur logistik pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Labuan Bajo.
Kementerian PUPR Amankan Natuna dengan Infrastruktur
Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan di Pulau Natuna sebagai wujud nyata implementasi dalam membangun Indonesia.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.