Punya Tubuh Terlalu Kurus? Waspadai Resikonya

Tubuh butuh ukuran ideal dan bobot proporsional agar kesehatan terjaga, artinya bukan kurus dan tak sehat. Tubuh yang terlalu kurus disebut sebagai cachexia/skinny.
Ukuran Tubuh Ideal. (Foto: I;ustrasi/Ist)

Jakarta, (Tagar 27/11/2017) - Bobot badan yang terlalu berlebihan alias obesitas pada badan memang berbahaya, tapi bobot badan yang kurang alias kurus juga bisa berbahaya.

Tubuh butuh ukuran ideal dengan bobot yang proporsional agar kesehatan terjaga, yang artinya bukan badan kurus dan tak sehat.

Tubuh yang terlalu kurus tersebut dalam dunia kedokteran disebut sebagai cachexia/skinny.

Nah, kalau Anda salah satu dengan berat badan yang terlalu kurus, alias kerempeng waspadalah karena berbagai resiko penyakit berikut bisa menyerang Anda.

Imunitas menurun akan dirasakan orang yang punya tubuh terlalu kurus. Kebutihan nutrisi dan vitamin yang seharusnya ada dalam tubuh tidak dapat terpenuhi si pemilik tubuh yang telalu kurus. Sehingga sistem kekebalan tubuh alias imunitas menurun. Menyebabkan rentan terkena penyakit.

Anemia disebabkan dari kurangnya sel-sel darah merah dalam tubuh. Bobot badan yang terlalu kurus, membuat tubuh kekurangan zat besi, vitamin B-12, dan folat. Energi yang terus menurun dari si kurus, menyebabkan tubuh merasa lelah dalam segala aktifitas.

Osteoporosis agar fungsi organ dalam tubuh berjalan dengan baik, setiap manusia perlu lemak, karena lemak punya peranan memproduksi hormon estrogen. Pada tubuh orang yang terlalu kurus, dengan body mass index di bawah normal (18,5) lemak yang ada dalam tubuh sedikit, hingga estrogen yang diproduksi sedikit. Disinilah bahayanya, jika tubuh kurang estrogen maka tulang akan rapuh dan mudah keropos yang berisiko terkena osteoporosis.

• Sakit Jantung dan Diabetes. Dilansir dari health.howstuffworks.com, orang yang terlalu kurus ternyata rentan juga terkena penyakit jantung dan diabetes. Tubuh yang terlalu kurus bisa juga memiliki kadar gula darah dan kolesterol tidak normal. Maka dari itu, memeriksa kadar lemak di jantung dan liver pun disarankan bagi si kurus, karena penumpukan lemak di organ tersebut bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes.

• Masalah Kesuburan atau fertilitas akan ikut bermasalah. Karena kurangnya nutrisi yang memproduksi protein dan hormon terganggu. Misalnya pada perempuan, hormon yang mengatur proses menstruasi dan ovulasi (produksi sel telur) terhambat. Dalam jangka panjang, tingkat kesuburan dari wanita dengan siklus menstruasi yang tidak lancar, terlambat atau bahkan tidak mengalami menstruasi, akan mengalami penurunan.

Secara kesehatan, punya tubuh kurus itu sebenarnya sah-sah saja apalagi itu merupakan faktor genetis.

"Sebenarnya kalau (kurus) secara genetis, orang itu sehat-sehat saja. Namun, timbul masalah jika nafsu makannya rendah," ujar Ahli Ilmu Faal/Fisiologi, dokter Choesnan Effendi AIF AIFO.

Namun, periksa kembali faktor lainnya, misalnya kurang asupan gizi seperti gizi yang tidak seimbang dan tidak sehat, penggunaan narkoba, konsumsi alkohol terus menerus, merokok, dan masalah kesehatan mental seperti anoreksia atau bulimia agar Anda bisa mencegah semua resiko dari tubuh yang terlalu kurus. (dbs)

Nuranisa Hamdan N

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.