Prospek Ekonomi Dunia pada Tahun 2023 Disebut Semakin Suram

Pasar menunggu pembukaan kembali ekonomi China sepenuhnya setelah berbulan-bulan terganggu lockdown terkait Covid-19
Pemerintah China masih terus menerapkan kebijakan lockdown ketat terkait Covid-19, termasuk di Ibu Kota Beijing, 24 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Washington DC, AS - Prospek ekonomi global menuju tahun 2023 suram. Hal ini menurut sejumlah analisis baru-baru ini.

Perang yang berkelanjutan di Ukraina terus membebani perdagangan, khususnya di Eropa.

Selain itu, pasar menunggu pembukaan kembali ekonomi China sepenuhnya setelah berbulan-bulan terganggu lockdown terkait Covid-19.

Di Amerika Serikat (AS), tanda-tanda pengetatan pasar kerja dan perlambatan aktivitas bisnis memicu kekhawatiran resesi. Secara global, inflasi naik, dan aktivitas bisnis, terutama di zona euro dan Inggris, terus menyusut.

ekonomi globalIlustrasi. (Foto: newswav.com)

Dalam analisis yang dirilis Kamis, 24 November 2022, Institute of International Finance (IIF) di Washington, DC, AS, memperkirakan pertumbuhan ekonomi global hanya 1,2% pada 2023, tingkat yang setara pada 2009, ketika dunia baru keluar dari krisis keuangan.

Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development – OECD) setuju pada perkiraan pesimistis.

Dalam laporan yang dirilis pekan ini, kepala ekonom interim organisasi itu, Álvaro Santos Pereir,a menulis, “Kami saat ini menghadapi prospek ekonomi yang sangat sulit. Skenario pusat kami bukanlah resesi global, tetapi perlambatan pertumbuhan yang signifikan bagi ekonomi dunia pada 2023, serta masih tingginya, meskipun menurun, inflasi di banyak negara.” (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
OECD Perkirakan Ekonomi Dunia Akan Suram Karena Melambat pada 2023
Perkiraan suram hari Selasa, 22 November 2022, itu disampaikan oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang berbasis di Paris