Profil Said Aqil Siradj, Ketua PBNU Jadi Komisaris PT KAI

Said Aqil Siradj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia. Ia pintar bisnis. Ini profilnya.
Said Aqil Siradj. (Foto: Tagar/Instagram @santridesign)

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj ditunjuk menjadi Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Hal ini ditanggapi beragam oleh berbagai pihak. 

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga menyebutkan alasan Said Aqil diangkat menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia. Di antaranya Said Aqil berpengalaman di dunia bisnis, pernah menjabat Komisaris Utama Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia, atau ICDX.

Kiai Said Aqil ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk masyarakat dan negara lewat pengabdian di PT KAI.


Selain itu, BUMN juga membutuhkan seorang tokoh yang bisa diteladani. Said Aqil adalah seorang ulama besar, diharapkan bisa membangun nilai-nilai kebangsaan di Badan Usaha Milik Negara.

Profil Said Aqil Siradj

Kiai Haji Said Aqil Siradj lahir di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, 3 Juli 1953. Ia menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2010 sampai 2020. 

Semasa kecilnya, Said Aqil menamatkan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, setingkat sekolah dasar, di kampung halamannya. Kemudian ia melanjutkan pendidikan setingkat sekolah menengah pertama dan menengah atas, di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Kiai Said Aqil mengenyam pendidikan keagamaan di Arab Saudi selama lebih dari 13 tahun. Beberapa ilmu yang dipelajarinya adalah keagamaan, filsafat, dan budaya di seputar jazirah Arab, hingga pada akhirnya ia mendapatkan gelar doktor di bidang usuhuludin atau perbandingan agama, dari Universitas Ummur Qura, Mekkah.



Selain menjadi Komisaris Utama ICDX, riwayat Karier Said Aqil Siradj di antaranya pernah menjadi tim ahli Bahasa Indonesia dalam surat kabar harian Al-Nadwah Mekkah, 1991. Kemudian 1995 sampai 1997 menjadi Dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran, sekaligus menjadi Dosen Pascasarjana di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari tahun 1995.

Tahun 1997 sampai 1999 Said Aqil menjadi Wakil Direktur Universitas Islam Malang. Ia juga menjadi Penasihat Fakultas di Universitas Surabaya, sejak 1998, dan pada tahun yang sama Said Aqil menjadi Wakil Ketua dari lima tim penyusun rancangan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Partai Kebangkitan Bangsa.

Sejak 1999 ia menjadi Dosen Luar Biasa Institut Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Pada tahun yang sama ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat di fraksi yang mewakili Nahdlatul Ulama, sampai tahun 2004.

Pada 2001, Kiai Said Aqil menjadi Penasihat Masyarakat Pariwisata Indonesia, dan sejak 2003 ia menjadi Dosen Pascasarjana ST Ibrahim Maqdum Tuban, sekaligus menjadi Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Solo, Jawa Tengah.

Terima Kasih kepada Negara

Juru bicara Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Muchamad Nabil Haroen akrab disapa Gus Nabil mengatakan, Said Aqil Siradj berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh negara, mempercayainya menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Kereta Api Indonesia.

"Kiai Said Aqil ingin menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk masyarakat dan negara lewat pengabdian di PT KAI, " kata Gus Nabil. []

(Cory Olivia)


Berita terkait
Minta Doa, Ketum PBNU Kiai Said Aqil Siradj Positif Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dikabarkan positif Covid-19. Ini disampaikan langsung sekretaris pribadinya.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Sembuh dari Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, dipastikan telah sembuh setelah sempat terinfeksi virus corona (Covid-19).
Dengki Kepada Said Aqil Siradj Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia
Sudah bukan zaman NU dijadikan objek, harus jadi subjek posisi strategis karena mampu. Tulisan ini buat pendengki Said Aqil Siradj Komut PT KAI.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.