Profil Min Aung Hlaing Sosok di Balik Kudeta Myanmar

Jenderal Min Aung Hlaing pernah dijauhi teman sekelasnya karena kepribadiannya yang pendiam.
Jenderal militer Myanmar Min Aung Hlaing. (Foto: Tagar/AFP)

Jakarta - Nama panglima militer Myanmar Min Aung Hlaing, menjadi sorotan. Ini terjadi setelah jenderal senior ini yang memimpin kudeta militer terhadap pemimpin de-facto Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Min Aung Hlaing yang memimpin kudeta milliter ini menetapkan status darurat ke Myanmar selama satu tahun, menurut sebuah pernyataan di stasiun televisi milik militer.

Sosok Jenderal Min Aung Hlaing

Nama Min Aung Hlaing sudah tidak asing lagi mengingat dia adalah otak dari penindakan terhadap etnis Rohingya yang terjadi pada tahun 2017 lalu.

Dirangkum dari berbagai sumber, Min Aung Hlaing lahir di Tavoy, Burma (sekarang Dawei, Myanmar) pada 3 Juli 1956. Ayahnya merupakan seorang insinyur sipil yang bekerja di Kementerian Konstruksi di negara setempat.

Pria berusia 64 tahun pernah dijauhi teman sekelasnya saat menempuh pendidikan di Rangoon Arts and Science University karena kepribadiannya yang pendiam.

Suami dari Kyu Kyu Hla memulai karir militernya pada tahun 1974 dengan bergabung di Korps Pelatihan Universitas pada tahun 1971–1974 berpangkat sersan. Pada Januari 1974 ia mengikuti pendidikan di Akademi Layanan Pertahanan.

Setelah lulus, Min Aung Hlaing melanjutkan ke posisi komando di Negara Bagian Mon dan pada tahun 2002, dia dipromosikan menjadi komandan Komando wilayah segitiga di Negara Bagian Shan Timur dan merupakan tokoh sentral dalam negosiasi dengan dua kelompok pemberontak, Tentara Negara Bagian Wa ( UWSA) dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional (NDAA).

Min Aung Hlaing dikabarkan dekat dengan mantan Perdana Menteri Thailand Prem Tinsulanonda , ia juga hikmat dan menganggap Prem sebagai sosok ayah.

Namanya menjadi terkenal pada tahun 2009 setelah memimpin operasi terhadap pemberontak Myanmar Nationalities Democratic Alliance Army di Kokang, perbatasan Myanmar-China, untuk memberangus pemimpin setempat, Peng Jiasheng.

Nama Min Aung Hlaing sudah tidak asing lagi mengingat dia adalah otak dari penindakan terhadap etnis Rohingya yang terjadi pada tahun 2017 lalu.

Pada Juni 2010, ayah dari Aung Pyae Sone dan Khin Thiri Thet Mon diangkat sebagai Kepala Staf Gabungan Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara menggantikan Jenderal Shwe Mann.

Satu tahun kemudian tepatnya pada 30 Maret 2011 Min Aung Hlaing menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Myanmar yang baru, menggantikan kepala negara dan kepala junta , Jenderal Senior Than Shwe .

November 2011, menurut The Irrawaddy News, diyakini secara luas bahwa setelah pertemuan Min Aung Hlaing dengan pejabat militer Tiongkok bulan itu dan kepemimpinannya dalam membuat perjanjian bilateral tentang kerja sama pertahanan dengan Tiongkok, ia juga telah mengadakan pembicaraan dengan Tiongkok. Wakil Presiden Xi Jinping tentang kerja sama dari Tiongkok sehubungan dengan Konflik Kachin .

Pada 27 Maret 2012, dalam pidatonya di Naypyidaw , Min Aung Hlaing membela peran lanjutan militer dalam politik nasional. Pada tanggal 3 April 2012, Pemerintah Myanmar mengumumkan bahwa Min Aung Hlaing telah dipromosikan menjadi wakil jenderal senior, pangkat tertinggi kedua di Angkatan Bersenjata Myanmar. Ia dipromosikan menjadi jenderal senior pada Maret 2013.

Baca juga: Partai Aung San Suu Kyi Kembali Menang di Pemilu Myanmar
Baca juga: Pertaruhan Nyawa Relawan Pemakaman Muslim di Myanmar

Tahun 2016, Min Aung Hlain mengambil suatu keputusan yang tidak biasa di Myanmar yakni memperpanjang masa jabatannya di pucuk pimpinan militer selama lima tahun.

Ini sebuah langkah yang mengejutkan para pengamat yang mengharapkan dia untuk mundur tahun itu. Tahun ini, keluhan dari tentara soal ketidakberesan dalam daftar pemilih Pemilu 8 November 2020 yang memberikan kemenangan besar bagi partai Suu Kyi, membuatnya gencar berpendapat dan menentang hasil pemilu. []

Berita terkait
Amerika Desak Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi
AS mendesak militer Myanmar untuk membebaskan para pejabat yang ditahan, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi
Pemimin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditangkap
Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan beberapa tokoh senior dari partai yang berkuasa (NLD) telah ditahan dalam penggerebekan 1 Februari 2021
China Mempererat Genggaman Atas Pemerintah Myanmar
Menlu China, Wang Yi, pererat genggaman Beijing terhadap Myanmar dengan lawatannya pekan lalu yang menghasilkan kesepakatan melanjutkan proyek