Kementerian merombak susunan pimpinan PT Pertamina (Persero) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Salah satu figur yang menduduki posisi penting di Pertamina adalah Mochamad Iriawan, atau yang lebih dikenal sebagai Iwan Bule.
Iwan Bule dipercaya menjadi Komisaris Utama, menandai langkah baru dalam karier yang telah ditempuhnya.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa pengangkatan serta pemberhentian direksi dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina, merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
"Pergantian kepemimpinan perusahaan merupakan proses normal dan wajar sebagaimana ketentuan yang ada," kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin, 4 November 2024.
Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Mochamad Iriawan, S.H., M.M., M.H, atau Iwan Bule, lahir di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 31 Maret 1962. Perwira tinggi Polri ini merupakan lulusan Akpol pada 1984 dan telah menempuh berbagai pendidikan lanjutan, termasuk di PTIK, SESPIM, SESPATI, dan LEMHANNAS. Iwan Bule memulai karier sebagai Kapolres Tegal Polda Jateng pada 2001 dan melesat cepat hingga menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya pada 2016.
Selama kariernya di kepolisian, Iwan Bule lebih banyak ditugaskan dalam bidang reserse kriminal. Salah satu kasus terkenal yang pernah ia tangani adalah pembunuhan kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh mantan Ketua KPK Antasari Azhar.
Kasus ini ditanganinya pada 2008 saat menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Pada 18 Mei 2018, Iwan diangkat sebagai Komisaris Jenderal Polisi, menandai puncak karier di kepolisian.
Pada 18 Juni 2018, Iwan Bule dilantik sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat hingga 5 September 2018.
Kemudian, pada November 2019, Iwan Bule menjabat sebagai Ketua Umum PSSI menggantikan Iwan Budianto. Pada 2023, Iwan masuk ke dunia politik melalui Partai Gerindra, menambah daftar prestasi dan pengalaman yang telah ia raih.