Preview Indonesia vs Fiji: Miskin Prestasi, Timnas Mungkin Sulit Menang

Laga uji coba timnas Indonesia versus timnas Fiji yang akan berlangsung tanggal 2 September mendatang di stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, tentu akan sangat menarik dan ditunggu oleh seluruh penggemar sepakbola nasional.
Tim Nasional Fiji. (Foto:Ist)

Jakarta, (Tagar 29/8/2017) – Laga uji coba timnas Indonesia versus timnas Fiji yang akan berlangsung tanggal 2 September mendatang di stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, tentu akan sangat menarik dan ditunggu oleh seluruh penggemar sepakbola nasional.

Pelatih timnas, Luis Milla sudah memanggil 20 pemain masuk sekuat timnas, termasuk memanggil pulang Andik Vermansyah yang sedang bermain untuk Selangor FC, Malaysia.

Pemain timnas yang dipanggil Milla, lebih banyak didominasi oleh pemain Arema FC dan Bali United. Umumnya para pemain yang dipanggil, sedikit sekali memiliki jam terbang internasional. Namun, ada pemain senior yang cukup punya pengalaman internasional, seperti  Boaz Salossa.

Selama ini, timnas yunior maupun senior, terhitung miskin prestasi dan pengalaman internasional, Terlebih lagi, setelah FIFA membekukan PSSI belum lama ini. Sedangkan, pelatih asal Spanyol, Luis Milla, masih terus beradaptasi dengan mentalitas dan disiplin para pemain timnas serta mencari pola yang tepat untuk membentuk timnas yang kuat dan solid.

Berbeda jauh dengan timnas Fiji. Mungkin sebagian publik bola Indonesia tidak banyak yang tahu bagaimana peta kekuatan timnas ini. Sebenarnya, perjalanan prestasi dan jam terbang timnas Fiji sangat luar biasa. Timnas Fiji merupakan salah satu tim yang lolos dalam kualifikasi piala dunia U-20 di Selandia Baru. Timnas Fiji menjadi juara Zona Oceania dengan mengalahkan Kepulauan Solomon dengan skor 2-1 di stadion ANZ ,Suva, Fiji.

Dalam ajang Pasific Games 2015, timnas Fiji mampu membantai timnas Mikronesia dengan skor menakjubkan 38-0. Saat itu, timnas Fiji berada dibawah asuhan pelatih bertangan dingin, asal Brasil, Juan Carlos Buzzeti. Di kejuaraan Piala Oseania tahun 1998 dan 2008, Fiji meraih posisi ketiga.

Prestasi lainya yang juga sangat mengesankan ialah timnas Fiji lolos  ke Olimpiade 2016,  Brasil. Kunci kehebatan timnas Fiji adalah para pemainnya mempunyai semangat juang yang tinggi, kualitas mental dan moral pemainnya sangat kuat, stamina mereka sangat prima dan mereka juga mampu menerapkan kombinasi permainan dan kerjasama tim yang sangat solid.

Saat ini, timnas Fiji ditangani pelatih asal Prancis, Christophe Gamal. Gamel  telah menyeleksi sebanyak 30 pemain untuk masuk Training Center (TC) timnas Fiji sejak tanggal 19 Agustus lalu.

Ada empat pemain timnas Fiji yang berkarir di luar negaranya, mereka adalah Scot Wara (bermain di Inggris) Shravan Sharama, Roy Krishna dan kiper Krith Kumar (bermain di Selandia Baru). Perlu diketahui timnas Fiji tidak bergantung kepada pelatnas jangka pajang dan sistem kompetisi reguler. Gamel lebih menekankan pengalaman dan jam terbang timnya.

Hal ini sangat berbeda jauh dengan timnas Indonesia yang selalu tergantung kepada sistem pelatnas jangka panjang dan kompetisi reguler. Menurut Gamel, melawan timnas Indonesia merupakan batu loncatan Fiji untuk menuju Piala Dunia 2026.

Timnas Sulit Menang

Kalau dilihat dari sejumlah prestasi yang dimiliki timnas Fiji, Indonesia jelas sangat jauh. Ini menjadi salah satu faktor yang mungkin saja timnas akan sulit mengalahkan Fiji.

Kelemahan Indonesia semakin lengkap karena rata-rata pemain timnas mudah tersulut emosi. Teknik permainan dengan bola-bola jauh dan bola atas juga menjadi kelemahan yang perlu segera diperbaiki, karena itu bukan karakter dan tipe permainan timnas Indonesia. Kesalahan umpan yang tidak on target juga masih banyak terjadi.

Permainan timnas akan jauh lebih menarik dan kuat, bila menerapkan bola-bola pendek dari kaki ke kaki. Variasi penyerangan juga jangan terlalu mengandalkan lapangan tengah. Sektor sayap kiri dan kanan harus sama kualitasnya dengan lini tengah. Baik lini tengah, sayap kiri dan sayap kanan harus efektif menyodorkan bola kepada striker dengan umpan on target dan jangan memainkan umpan silang bola atas.

Sampai saat ini, timnas belum memiliki satu atau dua orang striker murni yang apik dan berani melakukan penetrasi di kotak 16 maupun 12 lawan, sehingga sangat sulit menciptakan gol. Terakhir yang layak menjadi catatan Luis Milla ialah stamina timnas sangat buruk dibandingkan dengan rata-rata pemain di kawasan Asia. Perlu ada latihan atau strategi  khusus agar stamina timnas membaik. Mentalitas juara juga menjadi kunci penting agar timnas tidak putus asa ketika ketinggalan gol. Kita semua berharap timnas tampil baik dan maksimal melawan Fiji. Kita lihat saja nanti.(wwn)

Berikut 20 pemain timnas Indonesia untuk menghadapi Fiji:

Kiper: Kurnia Meiga (Arema FC), Andritany Ardhiyasa (Persija)

Belakang: Beny Wahyudi (Arema FC), Manahati Lestusen (PS TNI), Fachruddin Aryanto (Madura United), Achmad Jufriyanto (Persib), Abdul Rahman (Borneo FC), Johan Ahmad Alfarizi (Arema FC)

Tengah: Adam Alis (Arema FC), Gede Sukadana (Bali United), Bayu Pradana (Mitra Kukar), Fadil Sausu (Bali United), Andik Vermansyah (Selangor FA), Stefano Lilipaly (Bali United), Slamet Nurcahyono (Madura United), Irfan Bachdim (Bali United), Rizki Rizaldi Pora (Barito Putera), M. Rahmat (PSM)

Striker: Boaz Solossa (Persipura), Lerby Eliandry (Borneo FC)

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.