Presiden Xi Jinping Sebut AS dan China Harus Menjadi Mitra Bukan Saingan

“Masih ada sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan, dan masih ada ruang untuk upaya lebih lanjut,” kata Xi
Menlu AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat, di Beijing, China, 26 April 2024. (Foto: voaindonesia.com/Mark Schiefelbein/Pool via REUTERS)

TAGAR.id, Beijing, China – Presiden China, Xi Jinping, pada hari Jumat (26/4/2024) mengatakan kepada Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, bahwa dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu harus menjadi “mitra, bukan saingan,” tetapi ada “sejumlah isu” yang harus diselesaikan dalam hubungan kedua negara.

Bertemu dengan Menlu Blinken di Aula Besar Rakyat di Beijing, Presiden Xi mengatakan kedua negara telah “membuat beberapa kemajuan positif” sejak ia bertemu dengan Presiden AS Joe Biden tahun lalu, menurut stasiun televisi pemerintah CCTV.

“Masih ada sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan, dan masih ada ruang untuk upaya lebih lanjut,” kata Xi.

Menlu Blinken bersama pejabat AS di ShanghaiMenlu AS Antony Blinken (tengah), Duta Besar AS untuk China Nicholas Burns (kanan) dan Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal AS di Shanghai Scott Walker (kiri) berjalan di Shanghai pada 25/4/2024. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

“Saya mengusulkan tiga prinsip utama: saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” tambah pemimpin China itu.

“Bumi ini cukup besar untuk menampung pembangunan bersama dan… kemakmuran China dan Amerika Serikat,” lanjutnya.

“China akan senang melihat Amerika Serikat yang percaya diri dan terbuka, sejahtera dan berkembang,” kata Xi.

“Kami berharap AS juga dapat mengambil pandangan positif terhadap perkembangan China,” tambahnya.

“Ketika masalah mendasar ini terpecahkan… hubungan akan benar-benar stabil, menjadi lebih baik, dan bergerak maju,” pungkasnya. (lt/uh)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu AS Antony Blinken Ingatkan China Soal Dukungan untuk Rusia
Pernyataan Menlu Blinken muncul di Beijing, tidak lama setelah ia bertemu dengan Presiden China Xi Jinping