Presiden Usul Subsidi Kereta Bandara, Sandiaga Sebut Tak Bisa Sesukanya

Presiden usul subsidi kereta bandara, Sandiaga sebut tak bisa sesukanya. "Saya nggak bisa suka-suka, harus ngomong sama yang punya anggaran DPRD,” ujarnya.
PRESIDEN RESMIKAN KERETA BANDARA: Sejumlah penumpang disabilitas ikut mencoba kereta bandara usai peresmian pengoperasian kereta tersebut dari Stasiun Bandara Soekarno-Hatta menuju Stasiun Sudirman Baru, Tangerang, Banten, Selasa (2/1). KA Bandara Soekarno-Hatta melalui rute sejauh 37,6 Km yang ditempuh dalam waktu 55 (lima puluh lima) menit. (Foto: Ant/Rosa Panggabean)

Jakarta, (Tagar 2/1/2017) – Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih belum menentukan sikap terkait usulan Presiden Joko Widodo agar memberikan subsidi Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta.

"Yang punya duit Pak Michael, nanti akan kita kaji permintaan Presiden harus ditindaklanjuti," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/1).

Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, dia tidak bisa sesukanya memberikan subsidi, karena harus membicarakan dengan pihak DPRD.

"Saya nggak bisa suka-suka itu harus ngomong sama yang punya anggaran DPRD di belakang terbentuknya kalau ini permintaan dari Presiden dan sudah disampaikan tentunya kita akan pelajari yah dan akan kita coba tindaklanjuti," kata Sandiaga.

Mengenai tarif KA Bandara Soekarno-Hatta, Presiden berharap tarif Rp 70.000 agar dipertahankan.

"Tapi masih dihitung semuanya karena kita ini kan bukan hanya membangun kereta bandara tapi kita juga ingin mengalihkan pengguna mobil-mobil pribadi supaya mau menggunakan transportasi massal, bisa saja subsidinya dari Pemerintah DKI," kata Jokowi.

Sejak Selasa 26 Desember kereta ini sudah dioperasikan oleh PT KAI dengan jadwal keberangkatan pertama pada 03.47 WIB dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City) dengan tarif promo Rp 30.000.

Beberapa waktu lalu Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mengatakan harga promo Rp 30.000 karena masih dalam tahap uji coba serta agar masyarakat memberi masukan untuk pengoperasian penuh mulai Januari ini. Mulai 2 Januari 2018 kereta ini bertarif Rp 70.000. (ant/yps)

Berita terkait
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja