Presiden Prancis Emmanuel Macron Ganti Ponsel

Karena masuk dalam daftar spyware Pegasus, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengganti ponsel dan nomornya
Presiden Prancis, Emmanuel Macron (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Sebuah surat kabar Prancis melaporkan bahwa Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berpotensi menjadi sasaran spyware Pegasus atas nama Maroko. Rabat membantah tuduhan itu dan mengajukan gugatan pencemaran nama baik.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah mengganti ponsel beserta nomornya setelah sebuah laporan media Prancis mengatakan dia berpotensi menjadi sasaran spyware Pegasus buatan Israel, seperti dikatakan oleh seorang pejabat kepresidenan, 22 Juli 2021.

"Dia mendapatkan beberapa nomor telepon. Ini tidak berarti dia telah dimata-matai. Ini hanya keamanan tambahan," kata seorang pejabat Prancis kepada Kantor Berita Reuters.

Dilaporkan Macron mengadakan pertemuan keamanan siber darurat pada hari Kamis, 22 Juli 2021, dan membahas perihal isu tersebut. Pemerintah Prancis sedang mencari cara untuk meningkatkan infrastruktur keamanan sibernya dan melindungi gedung-gedung publik, seperti rumah sakit.

Spyware Pegasus dikembangkan NSO Group IsraelSpyware Pegasus yang dikembangkan NSO Group Israel diyakini telah digunakan untuk memata-matai sekitar 1.000 orang di berbagai negara (Foto: dw.com/id)

1. Apa Itu Spyware Pegasus dan Mengapa Macron Berpotensi Jadi Sasaran?

Spyware Pegasus dibuat oleh perusahaan Israel NSO Group. Spyware tersebut kemudian dijual kepada instansi-instansi pemerintah di seluruh dunia untuk tujuan memerangi kejahatan dan terorisme.

Spyware ini dapat diinstal di ponsel Apple dan Android secara diam-diam, memungkinkan operator untuk mengekstrak pesan, foto dan email, merekam panggilan. Program ini juga diaktifkan untuk membajak mikrofon dan kamera ponsel.

Forbidden Stories, organisasi nirlaba yang berbasis di Prancis dan organisasi hak asasi manusia Amnesty International telah mengidentifikasi 50.000 nomor telepon yang digunakan untuk mengawasi target potensial.

Basis data yang bocor dibagikan dengan Le Monde, The Guardian, Washington Post, Die Zeit, Suddeutsche Zeitung dan 10 organisasi berita global lainnya sebagai bagian dari penyelidikan yang dikenal sebagai Proyek Pegasus.

Surat kabar Le Monde melaporkan pada Selasa, 20 Juli 2021, bahwa beberapa nomor di antaranya adalah milik Macron dan pejabat tinggi Prancis lainnya. Laporan itu mengatakan Maroko yang melakukan pengawasan potensial.

2. Maroko Ajukan Gugatan Pencemaran Nama baik

Maroko membantah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Forbidden Stories dan Amnesty International.

Kantor NSO Group israelKantor perusahaan Israel "NSO Group" yang menjual spyware "Pegasus” (Foto: voaindonesia.com/AP)

"Negara Maroko .... ingin semua kemungkinan tuduhan palsu dari kedua organisasi ini terungkap, yang membuat klaim tanpa bukti konkret atau demonstratif apa pun," kata pengacara yang mewakili Maroko dalam kasus ini, Olivier Baratelli, 22 Juli 2021.

Sidang pertama untuk kasus tersebut di akan digelar di pengadilan di Paris pada 8 Oktober 2021 mendatang.

Baratelli mengatakan pemerintah Maroko "tidak bermaksud membiarkan banyak kebohongan dan berita palsu yang menyebar beberapa hari terakhir ini dibiarkan begitu saja."

NSO juga membantah bahwa Macron adalah target.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut laporan mata-mata Pegasus "sama sekali tidak dapat diterima," sementara Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengatakan "penting" bahwa perangkat lunak tersebut tidak jatuh ke tangan yang salah [rap/hp (AFP, AP, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
India Dituduh Pakai Spyware ke Pengkritik Pemerintah
Pemerintah PM India, Narendra Modi, dituduh menggunakannya terhadap musuh dan pengkiritik pemerintah
Presiden Macron Diduga Jadi Target Spyware Pegasus Israel
Prancis buka penyelidikan terhadap spyware Pegasus menyusul laporan yang mengatakan Presiden Macron kemungkinan menjadi sasaran spionase tersebut
Penyalahgunaan Spyware Merusak Tatanan Masyarakat Demokratis
Komisioner Tinggi PBB untuk urusan HAM, Michelle Bachelet, menyampaikan peringatan tentang penyalahgunaan teknologi pemindaian
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.