Presiden ke Kota Tarakan Tinjau Pembangunan Embung Rawasari

Presiden Joko Widodo hari ini, Jumat (6/10), meninjau pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.
Presiden Joko Widodo saat meninjau langsung pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan, Kailmantan Utara. (Foto: Biro Pers Setpres)

Tarakan, (Tagar 6/10/2017) - Presiden Joko Widodo hari ini, Jumat (6/10), meninjau pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Sebagai gambaran, kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter/detik dan sejauh ini baru tercukupi sebanyak 400 liter/detik dari embung-embung yang sudah ada. Di pulau kecil seperti Tarakan kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau.

Dengan dibangunnya Embung Rawasari diharapkan suplai air baku bagi warga Kota Tarakan dapat meningkat.

Kota Tarakan yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas sekitar 250 kilometer persegi. Namun, Kota Tarakan tidak memiliki sungai besar sehingga diperlukan banyak embung dan waduk untuk menampung air hujan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau.

Disamping itu, saat ini baru sekitar 50 persen dari 200 ribu jiwa penduduk Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, yang terpenuhi kebutuhan air bakunya.

“Embung besar untuk tampungan air bagi suplai air baku masyarakat Tarakan karena sangat kurang sekali. Kalau ini jadi, ini dimulai 2016 dan diharapkan 2018 selesai,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi berharap dengan dibangunnya Embung Rawasari kecukupan air untuk masyarakat Tarakan bisa tersuplai.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun embung berkapasitas 100 liter/detik adalah Rp 64 miliar dan dikerjakan selama tiga tahap sejak tahun 2016. Saat ini pembangunannya sudah masuk tahap kedua dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2018.

Embung Rawasari yang berlokasi di Kelurahan Karang Harapan tersebut akan memiliki luas area genangan seluas 3,22 hektar dengan kapasitas tampung sebesar 112 ribu meter kubik.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. (Fet)

Berita terkait
0
Rusia Disebut Nyaris Gagal Bayar Obligasi
Rusia berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar sebesar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina