Positif Covid-19, Desainer Kenzo Takada Meninggal Dunia

Desainer fesyen asal Jepang, Kenzo Takada, meninggal dunia dalam usia 81 tahun di Neuilly-sur-Seine, Prancis setelah positif terinfeksi Covid-19.
Desainer fesyen asal Jepang, Kenzo Takada. (Foto: Instagram/kenzotakada_official/)

Jakarta - Desainer fesyen asal Jepang, Kenzo Takada, meninggal dunia dalam usia 81 tahun di Neuilly-sur-Seine, Prancis. Laman Facebook merek Kenzo, pada Minggu pagi, 4 Oktober 2020 waktu setempat, secara resmi mengonfirmasi kabar duka yang menyebut Covid-19 sebagai penyebab kematian sang perancang busana.

"Selama setengah abad, Tuan Takada telah menjadi simbol dalam industri fashion, selalu menanamkan kreativitas dan warna," tulis unggahan akun Kenzo, dikutip Tagar pada Selasa, 6 Oktober 2020.

"Optimisme, semangat hidup, dan kemurahan hatinya terus menjadi pilar. Dia akan sangat dirindukan dan selalu diingat," kata mereka.

Direktur kreatif Kenzo, Felipe Oliveira Baptista, mengunggah sebuah foto lawas Kenzo di media sosial Instagram demi mengenang sang desainer yang berpulang. Dalam postingan lain, ia juga mengenang Takada melalui kutipan bijak yang ditulis oleh pria kelahiran 27 Februari 1939 tersebut.

"Selamat berpisah, Guru. Saya begitu sedih saat mengetahui kabar meninggalnya tuan kenzo Takada. Energi, kebaikan, bakat, dan senyumnya luar biasa menular. Semangat persaudaraannya akan hidup selamanya," kata Baptista dalam postingannya.

Kenzo TakadaKenzo Takada, pendiri brand fashion Kenzo terkenal di dunia. (Foto: Tagar/Time Magazine/Kenzo Takada).

Kenzo Takada dikenal publik sebagai desainer kelahiran Himeji, Jepang, pada 27 Februari 1939 silam. Ia tercatat menemukan kecintaannya pada fashion sejak usia dini, dan mendaftar di Bunka Fashion College di Tokyo pada 1958.

Setelahnya, pada tahun 1965 Kenzo Takada kemudian pindah ke Paris, Prancis. Hijrahnya ke tanah suci dunia fesyen itu dilakukannya demi mengejar karier sebagai perancang busana.

Mengalami banyak kesulitan di masa awal pergulatan kariernya, Kenzo Takada terus melangkah sampai bisa membuka etalase pertamanya di Galerie Vivienne pada 1970.

Bermodal awal kain senilai US$ 200 untuk dikerjakan, koleksi pertama Takada adalah perpaduan eklektik warna dan pola berani, yang belakangan justru membentuk gaya khasnya dan menginspirasi nama toko Jungle Jap.

Perjalanan karier Takada kemudian terus mengalami perkembangan signifikan. Terlebih saat salah satu desainnya ditampilkan pada sampul majalah Elle edisi Juni 1970. Dia mempresentasikan koleksinya di New York City dan Tokyo pada tahun berikutnya.

Kenzo Takada kemudian sukses membuka toko utamanya untuk Kenzo di Place des Victoires yang ikonik di Paris pada tahun 1979. Ia kemudian terus meraih kesuksesan sepanjang akhir 70-an dan awal 80-an, termasuk saat meluncurkan koleksi pria pada 1983 dan menandatangani kesepakatan distribusi dengan The Limited pada 1984.

Sukses dengan produk fesyen, Kenzo Takada juga merambah dunia parfum dengan memulai lini parfum wanita pada 1988 yang diberi nama "Kenzo de Kenzo". Dua tahun berselang, atau tepatnya pada tahun 1991, ia meluncurkan koleksi parfum pria besutannya yang bernama "Kenzo pour Homme".

Kemudian pada 1993, jenama Kenzo diakuisisi oleh LVMH, dan Takada mengumumkan pensiun dari fashion pada 1999. Namun hingga akhir hayatnya, ia terus menekuni dunia seni, meski lebih banyak bekerja sebagai desainer dekorasi. []

Berita terkait
Stroke, Dubber Pertama Doraemon Tomita Kosei Meninggal Dunia
Pengisi suara (dubber) pertama karakter animasi Doraemon, Tomita Kosei, dikabarkan telah meninggal dunia setelah menderita penyakit stroke.
Flora JKT48 Positif Covid-19, Manajemen Beri Penjelasan
Manajemen JKT 48 memberikan penjelasan mengenai salah satu membernya, Flora Shafiq, yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Kronologi Joy Tobing Dinyatakan Positif Virus Corona
Penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol, Joy Tobing, dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.