Populasi Jepang Anjlok Sementara Jumlah Warga Asing Capai Rekor

Data tunjukkan warga Jepang di seluruh negeri makin tua dan menunjukkan bahwa warga negara asing memainkan peran yang semakin besar
Warga di jepang makin menua, karena tingkat kelahiran anak terus turun (Foto: dw.com/id - David Mareuil/AA/picture alliance)

TAGAR.id, Tokyo, Jepang – Jumlah orang Jepang menurun drastis, sedangkan jumlah penduduk asing yang tinggal di negara tersebut justru meningkat mencapai rekor di angka hampir 3 juta. Ini menurut data pemerintah menunjukkan hal tersebut pada Rabu, 26 Juli 2023.

di seluruh negeri makin tua dan menunjukkan bahwa negara asing memainkan peran yang semakin besar dalam menutupi populasi yang menyusut di negara itu.Data menunjukkan masyarakat Jepang di seluruh negeri makin tua dan menunjukkan bahwa warga negara asing memainkan peran yang semakin besar dalam menutupi populasi yang menyusut di negara itu.

Jumlah warga negara Jepang turun sebesar 800.000 orang untuk tahun keempat belas berturut-turut, menjadi 122,42 juta, menurut data pendaftaran penduduk per 1 Januari 2023, yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.

Data tersebut juga menunjukkan untuk pertama kalinya, jumlah penduduk Jepang turun di 47 prefektur.

warga jepang di shibaIlustrasi - Seorang pria duduk di dekat jendela saat orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang penyeberangan pejalan kaki di distrik Shibuya, Jepang, 30 September 2021, di Tokyo. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jumlah warga negara asing yang tinggal di Jepang mencapai rekor 2,99 juta, meningkat 10,7 persen dari tahun sebelumnya, peningkatan secara tahunan terbesar sejak kementerian mulai melacak data satu dekade lalu.

Per 1 Januari 2020, tepat sebelum pandemi COVID-19 menyebar ke seluruh dunia, terdapat 2,87 juta orang asing yang tinggal di Jepang.

Total populasi Jepang turun menjadi 125,42 juta, turun sekitar 511.000, data baru menunjukkan.

Populasi Jepang turun setiap tahun sejak mencapai puncak pada 2008 karena tingkat kelahiran yang rendah, mencapai rekor terendah tahun lalu.

Pemerintah ingin mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, termasuk mempekerjakan lebih banyak perempuan, kata juru bicara pemerintah.

"Untuk mengamankan tenaga kerja yang stabil, pemerintah akan mendorong reformasi pasar tenaga kerja untuk memaksimalkan lapangan kerja perempuan, orang tua dan lainnya," kata Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno.

warga jepang pakai payungWarga Jepang di Tokyo pakai payung berjalan di penyeberangan saat Topan Mindulle bergerak di lepas pantai Jepang, 1 Oktober 2021 (Foto: voaindonesia.com - AP/Kiichiro Sato)

Perdana Menteri Fumio Kishida menjadikan penurunan tingkat kelahiran sebagai prioritas utama dan pemerintahnya. Meskipun memiliki tingkat utang yang tinggi, pemerintah berencana mengalokasikan 3,5 triliun yen (25 miliar dolar AS) per tahun untuk perawatan anak dan langkah-langkah lain untuk mendukung orang tua.

Sekelompok kajian publik yang berbasis di Tokyo mengatakan pada tahun lalu bahwa Jepang membutuhkan sekitar empat kali lebih banyak pekerja asing pada 2040 untuk mencapai perkiraan pertumbuhan ekonomi pemerintah.

Tokyo memiliki penduduk asing terbanyak dengan 581.112 orang, atau 4,2 persen dari populasi ibu kota. (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Tingkat Kelahiran di Jepang Capai Rekor Terendah Populasi Kian Genting
Angka fertilitas atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya adalah 1,2565
0
Populasi Jepang Anjlok Sementara Jumlah Warga Asing Capai Rekor
Data tunjukkan warga Jepang di seluruh negeri makin tua dan menunjukkan bahwa warga negara asing memainkan peran yang semakin besar