TAGAR.id, Jakarta - Sempat menjadi kandidat cawapres terkuat. Peluang Erick Thohir mendampingi Prabowo Subianto di pentas Pilpres 2024 akhirnya kandas. Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mendaftarkan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto dan mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum pada batas akhir Rabu, 25 Oktober 2023.
Ketua DPP Gerindra, Andre Rosiade, dalam sebuah talkshow mengungkapkan alasan nama Erick yang sempat menguat kansnya tersingkir di hari-hari terakhir. "Ya itu tentu hasil kesepakatan partai-partai politik yang ada. Kan tadi, pengambil keputusan oleh KIM itu kan disepakati dengan cara musyawarah untuk mufakat. Nah di ujungnya, semua sepakat dengan Mas Gibran," katanya.
Andre menambahkan, saat itu seluruh parpol KIM menilai Gibran adalah pilihan terbaik untuk Prabowo. Salah satu alasannya adalah karena mereka ingin rekonsiliasi yang sudah dirajut oleh Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 bisa berlanjut.
"Bagaimana Prabowo dan Jokowi melakukan rekonsiliasi menciptakan persatuan, dan persatuan ini harus kita jaga ke depannya untuk memastikan tidak ada lagi polarisasi dan persatuan ini menjadi modal besar kita di 2024 ke depan untuk memastikan keberlanjutan dari pondasi yang sudah diletakkan Jokowi," lanjutnya.
Tentang dukungan PAN terhadap Erick untuk jadi cawapres Prabowo. Andre menyebut, kalau PAN akhirnya juga terbuka dengan siapa pun calon yang dipilih Prabowo dan Prabowo pun, siap jika dengan siapa pun, karena beliau tokoh pemersatu bangsa. Dan ini tokoh seperti ini yang dibutuhkan Indonesia dalam menghadapi krisis.
Tak hanya pupus sebagai cawapres, kemungkinan Erick pun tak akan masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Gibran. Menurut Andre, hal ini disebabkan oleh posisi strategis Erick di pemerintahan sebagai Menteri BUMN dan Plt Menko Marves menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang sedang sakit.
"Karena memang ada aturan kalau tidak salah bahwa pejabat publik itu harus mengundurkan diri atau cuti. Nah kalau Erick Thohir menjadi ketua Timses, otomatis beliau harus cuti dari Menteri BUMN dan Plt Menko Marves," jelas Andre.
Tentu akan sulit bagi pemerintah kehilangan Erick Thohir. Nah sedangkan Rosan beliau bersedia untuk membantu Pak Prabowo dan mundur dari jabatan demi membantu pemenangan Pak Prabowo," imbuhnya.
Meski tak jadi cawapres dan bagian dari tim pemenangan, namun Andre optimistis Erick akan tetap berada dalam barisan pendukung Prabowo. "InsyaAllah Erick dukung Prabowo," ujarnya.[]