Polda Awasi 89 Simpatisan ISIS di Lampung

Sedikitnya ada 89 orang asal Lampung yang telah dideportasi dari Suriah dan diperkirakan kembali tinggal di Lampung.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman (tengah) memberi arahan menjelang penyematan logo STAR kepada personel Polisi dari Team Situasi Tertib Aman Rakyat (STAR) di Lhokseumawe, Aceh pada Senin (10/7). Kepolisian jajaran Polda Aceh membentuk Team STAR Polisi yang direkrut dari berbagai kesatuan Polri berkemampuan khusus untuk menumpas berbagai tindak kejahatan dan gangguan kamtibmas dan antisipasi teror dan ancaman terorisme di daerah. (Foto: Ant//Rahmad)

Bandarlampung, (Tagar 25/7/2017) – Sedikitnya ada 89 orang asal Lampung yang telah dideportasi dari Suriah dan diperkirakan kembali tinggal di Lampung. "Yang sudah dideportasi dari sana (Suriah), ada 89 orang," kata Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno di Polda Lampung, Bandarlampung, Lampung, Selasa (25/7).

Puluhan orang tersebut, menurut Kapolda, diduga merupakan simpatisan dari kelompok teroris ISIS. "Mereka para simpatisan," ujarnya.

Untuk mencegah adanya simpatisan yang berpotensi menyebarkan paham radikal, pihaknya terus mengawasi kegiatan para mereka. "Keberadaan simpatisan terus kami pantau," ungkapnya.

Sementara pihaknya juga mendeteksi bahwa ada sejumlah daerah di Lampung yang rawan disusupi oleh para penyebar paham radikal. "Banyak daerah yang rentan paham radikal, diantaranya Kabupaten Pringsewu, Tanggamus, Bandarlampung dan Lampung Tengah," singkapnya.

Menurut dia, sejumlah daerah tersebut telah masuk dalam pemantauan intensif untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang berencana melakukan aksi teror. Untuk melakukan pengawasan di sejumlah daerah rawan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Daerah, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah dan Densus 88. (yps/ant)

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"