PM Ardern Kritik Rencana Film Serangan Masjid Selandia Baru

PM Ardern kritik rencana pembuatan sebuah film mengenai responsnya terhadap serangan masjid di Christchurch pada tahun 2019
Polisi mencoba menghalau warga dari sebuah masjid di pusat Kota Chrischurch, Selandia Baru, setelah penembakan massal, 15 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com = Mark Baker/AP)

Jakarta – Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, pada Senin, 14 Juni 2021, mengkritik rencana pembuatan sebuah film mengenai responsnya terhadap serangan masjid di Christchurch pada tahun 2019. Ardern menyebut film itu tidak tepat waktunya dan fokus pada subyek yang keliru.

Film yang didukung AS, "They Are Us", telah memicu kecaman dari kalangan Muslim Selandia Baru. Para pemuka masyarakat mengecam proyek itu karena mendorong narasi "orang kulit putih sebagai penyelamat."

Seorang laki-laki bersenjata pendukung supremasi kulit putih melepaskan tembakan membabi buta di dua masjid saat ibadah salat Jumat, menewaskan 51 orang dan melukai 40 lainnya.

pm ardenMenurut PM Ardern anggota kabinetnya memiliki "prestasi dan bakat besar" dan bahwa mereka "mencerminkan Selandia Baru yang telah memilih mereka." (Foto: dw.com/id).

Ardern mengatakan serangan itu masih “sangat pedih” bagi banyak warga Selandia Baru. Dia mengatakan pembuat film tidak pernah berkonsultasi dengannya mengenai film yang rencananya akan dibintangi oleh Rose Byrne sebagai pemimpin berhaluan tengah-kiri itu.

"Dalam pandangan saya, pandangan pribadi saya, rasanya terlalu dini dan sangat perih bagi Selandia Baru,” kata Ardern kepada TVNZ. "Dan sementara ada begitu banyak kisah yang harus diceritakan pada suatu saat nanti, saya tidak menganggap kisah saya yang perlu diceritakan — melainkan kisah komunitas, kisah keluarga.”

Korban Penembakan di Masjid Selandia BaruFoto para korban penembakan di masjid Selandia Baru yang dilakukan oleh warga Australia, Brenton Tarrant. Tarrant dijatuhi vonis hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. (Foto: BBC News).

Ardern mendapat pujian karena berempati dan inklusif dalam menangani insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah modern Selandia Baru, termasuk mengenakan kerudung ketika menemui keluarga korban.

Judul film itu merujuk pada kata-kata yang pernah Ardern sebut dalam sebuah pidato yang disampaikannya segera setelah serangan itu. Dalam pidato itu dia berjanji akan mendukung komunitas Muslim dan memperketat UU senjata api (vm/ft])/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Penyerang Masjid di Selandia Baru Divonis Seumur Hidup
Pengadilan Selandia Baru menjatuhkan vonis hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat terhadap penyerang masjid, Brenton Tarrant.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.