Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona mengatakan kehadiran Prabowo Subianto di Kongres PDI Perjuangan di Sanur, Bali, jelas memberi pesan politik sangat eksplisit dan tegas, bahwa Prabowo merasa nyaman kalau pada pemilihan presiden 2024 mereka bisa bertarung dalam satu koalisi.
"Formasinya bisa jadi Prabowo Subianto-Puan Maharani atau Prabowo-Prananda Prabowo," ujar Bataona dilansir dari Antara, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Puan Maharani dan Prananda Prabowo adalah anak kandung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Keakraban Prabowo dan Megawati harus dibaca sebagai sesuatu yang bukan tiba-tiba saja, karena sebelum Pilpres Megawati Soekarnoputri sudah mengutus putrinya Puan Maharani untuk bertemu Prabowo empat mata," kata Bataona.
Formasinya bisa jadi Prabowo Subianto-Puan Maharani atau Prabowo-Prananda Prabowo.
Dan pada saat itu, lanjutnya, pasti sudah terjalin komitmen bahwa Prabowo jika kalah, maka harus siap untuk rekonsiliasi dan membangun kerja sama dengan PDI Perjuangan untuk menghadapi Pemilu 2024.
Pada 2009, Megawati-Prabowo bergandengan tangan dalam pertarungan Pemilu 2009. Saat itu mereka kalah dari Susilo Yudhoyono-Jusuf Kalla.
Prabowo Subianto hadir di Kongres V PDIP di Sanur, Bali, kata Bataona, adalah tanda yang kelihatan dari rencana politik yang tidak kelihatan untuk Pilpres 2024.
"Apalagi Prabowo mendapat tempat duduk sangat terhormat, yaitu di barisan paling depan, barisan yang sama di mana Megawati dan Presiden Jokowi duduk," ujar dia.
"Jadi apa yang terjadi pascapilpres hingga munculnya Budi Gunawan sebagai mediator pertemuan Jokowi dan Prabowo hingga Megawati dan Prabowo, adalah simbolisme politik yang sangat kuat menjelaskan tentang apa yang akan terjadi pada 2024 mendatang," kata Michael Bataona. []
Baca juga:
- Prabowo dan Megawati Penentu Gerindra di Kabinet Jokowi
- Prabowo Masih dalam Pembicaraan Koalisi Jokowi
