Pilpres 2019, OSO Sebar Tagar #JokowiOrangBaik di Media Sosial

OSO mengatakan, tagar #JokowiOrangBaik karena memang pribadi Jokowi yang baik.
Rapat koordinasi DPP dan DPD Partai Hanura di Kediaman Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO), Jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/1). (Foto: Tagar/Nuranisa H)

Jakarta, (Tagar 30/1/2019) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Oedang (OSO) punya cara mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut satu (01) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Melalui media sosial, OSO menyebar tagar #OSOMenangkanJokowi dan #JokowiOrangBaik.

"Agar kita tidak lupa, tidak lengah dan konsisten memilih calon yang telah diputuskan oleh rapim daripada Hanura seluruh indonesia, yang meminta Jokowi untuk sekali lagi meneruskan perjuangan infrastruktur di seluruh Indonesia," ujar OSO di sela-sela rapat koordinasi DPP dan DPD Partai Hanura di Kediaman OSO, Jalan Karang Asem Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (30/1).

Menurut Ketua DPD ini, arti dari tagar #JokowiOrangBaik karena memang pribadi Jokowi yang baik. Selain itu, sebagai pemimpin negara, Jokowi telah berhasil menunjukan kesungguhannya bekerja keras mencapai cita-cita bangsa.

"Jadi di antara presiden yang telah baik, Jokowi melihatkan kesungguhannya, kesederhaan, lantas kemudian ketidakpunyaan dalam bentuk materi," bebernya.

Baca juga: Dukung Jokowi di Pilpres 2019, Hanura Tidak Minta Jatah Menteri

"Tapi punya hati nurani begitu dalam dan tinggi, untuk mencapai suatu cita-cita anak bangsa dan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang betul-betul bermartabat," sambung OSO.

Meluncurnya dukungan Partai Hanura untuk pasangan capres-cawapres nomor urut satu (01) Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 lantas tidak membuat OSO meminta jatah menteri dalam komposisi pemerintahan nanti.

OSO berpandangan Partai Hanura solid mendukung Jokowi-Ma'ruf tanpa embel-embel jatah menteri. Sekalipun menterinya saat ini tidak sejalan dengan pemerintahan maka dia menegaskan rela untuk dicopot. Wiranto diketahui kader Hanura yang menjabat sebagai Menko Polhukam di Kabinet Kerja.

"Hanura tidak ada komitmen tentang menteri. Kalau mau dicabut menteri kita sekarang pun kita nggak keberatan. Gitu, susah amat. Artinya kenapa, artinya kita ikhlas, menteri harus berpihak 1000 persen kepada presiden yang mengangkat," tandasnya.


Berita terkait