Pesona Taman Laut Bunaken, Potensi Sektor Maritim yang Semestinya Dijaga

Pesona Taman Laut Bunaken, potensi sektor maritim yang semestinya dijaga. Apalagi Taman Laut Bunaken sudah diakui sebagai salah satu tempat favorit wisatawan untuk snorkling dan diving.
PESONA TAMAN LAUT BUNAKEN: Warna biru laut yang jernih memantulkan keindahan terumbu karang yang indah dan beraneka ragamnya spesies ikan dari dasar laut. Keindahannya diakui pengunjung lantaran pesonanya terekam jelas oleh mata telanjang. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Manado, (Tagar 22/4/2018) - Hembusan angin, senandung nyanyian daerah, mengiringi keindahan Manado, Sulawesi Utara.

Miliki potensi wisata bahari yang besar, hampir tiap tahun wisatawan berbondong-bondong mendatangi Manado, menilik Taman Laut Bunaken.
Bahkan, Taman Laut Bunaken sudah diakui sebagai salah satu tempat favorit wisatawan untuk snorkling dan diving.Taman Laut BunakenTaman Laut Bunaken. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Dikelilingi pegunungan dan bukit, Taman Laut Bunaken tak bosan untuk dinikmati. Warna biru laut yang jernih memantulkan keindahan terumbu karang yang indah dan beraneka ragamnya spesies ikan dari dasar laut.

Keindahan Taman Laut Bunaken pun diakui pengunjung lantaran pesonanya terekam jelas oleh mata telanjang.Pesona Taman Laut BunakenPESONA TAMAN LAUT BUNAKEN: Keindahannya diakui pengunjung lantaran pesonanya terekam jelas oleh mata telanjang. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

“Bunaken sebagai salah satu destinasi wisata memiliki pesona yang indah, terutama pesona lautnya. Warganya asik, juga ramah-ramah,” ujar wisatawan asal Jakarta Febrianto Adi Saputro.

Wisatawan lain juga setuju dengan keindahannya. Apalagi arusnya cocok bagi para penggemar snorkling dan diving.

“Saya akui di Bunaken ini yang menurut saya taman lautnya indah, arusnya juga tenang. Jadi aman untuk snorkling maupun diving, dibanding pulau lain di Indonesia,” ujar fotografer asal Jakarta, Fauzi Irshad.

Sejatinya meski minat wisawatan sangat tinggi, namun tak diimbangi dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Khususnya pelayanan untuk wisatawan di kantor imigrasi.

"Kendala ini menyangkut imigrasi, wisatawan yang datang bisa 200 sampai 300 per hari. Tapi, dari petugas imigrasi yang ada cuma enam orang," terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ricky S Toemandoek.

Belum lagi, keterbatasan fasilitas layanan untuk turis asing, karena kapasitas Bandara Sam Ratulangi yang tidak memadai lagi dengan banyaknya turis asing yang mengunjungi Sulut.

"Apron sudah tidak dapat menampung lebih banyak pesawat. Pernah suatu waktu pesawat yang mengangkut turis terpaksa mendarat di Bandara Gorontalo karena Bandara Sam Ratulangi sudah penuh," sambungnya.

Menjawab kendala tersebut, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pun bersedia mendorong permasalahan agar segera terselesaikan.

“Fungsi MPR adalah mendorong agar persoalan ini cepat selesai. Karena bagi kita MPR negara ini kuat. Kalau negara kuat berarti semuanya kuat,” jelas Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani.

Dengan menghadirkan 90 wartawan parlemen dalam press gathering, ia berharap sosialisasi “Menggali Potensi Kelautan Indonesia” bisa tersampaikan ke publik. Tak hanya melihat namun juga turut menjaga, dan mendorong pembangunan sektor maritim.

“Kehadiran kawan-kawan di Sulut ini saya kira akan menjadi catatan bukti bagaimana kita bisa mendorong pembangunan yang bertumpu pada sektor maritim,” sambungnya.

Terlepas dari segala kendala, ia tahu betul potensi Taman Laut Bunaken harus dijaga oleh MPR selaku penanggung jawab empat pilar bangsa.

“Terbayang bagaimana tanggung jawab kita sebagai republik ini harus menjaga. Ini penting supaya ada pandangan dan kesamaan cara pandang kita ini ke Sulawesi Utara,” tutur Muzani.

“Sektor pariwisata adalah sektor yang paling sensitif. Tidak akan datang seorang wisatawan kemanapun kalau negara ini tidak aman,” tandas politikus Gerindra tersebut. (nhn)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.