Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 harus digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Kendati demikian, ia mengaku bangga Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara di tengah dunia diterpa pandemi Covid-19.
"Adalah sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020," kata Jokowi secara virtual, Senin, 5 Oktober 2020.
Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen.
Baca juga: Jokowi Dorong Inovasi Peningkatan Kualitas Garam Rakyat
Diketahui Kota Surabaya pada Senin, 5 Oktober 2020, dipercaya sebagai tuan rumah bagi acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020.
Surabaya terpilih di antara sejumlah nominasi untuk menjadi tuan rumah acara tersebut sebagai bentuk pengakuan atas prestasi kota tersebut dalam masalah urbanisasi dan pemukiman manusia.
Jokowi memberikan sambutan secara virtual pada acara tersebut. Ia menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya.
Jokowi menyebut, cara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang tren urbanisasi, tantangan dan visi untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, mempromosikan kerja sama internasional.
Selain itu, menurutnya peringatan kali ini juga memberikan kontribusi pada upaya global untuk membangun kota yang adil, makmur dan berkelanjutan, serta meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Kontribusi TNI dalam Mengawal NKRI
"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. []