Pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, di Gedung Putih pada Selasa, 11 November 2024 membahas sejumlah isu penting, termasuk perang di Gaza.
Amerika Serikat, yang berperan sebagai negosiator gencatan senjata di Gaza, menjadi negara kedua yang dikunjungi Prabowo dalam tur luar negerinya setelah dilantik sebagai Presiden RI pada Oktober 2024.
Biden menekankan bahwa masalah Gaza merupakan tantangan global yang memerlukan perhatian serius. Agresi militer Israel terhadap wilayah Palestina telah berlangsung lebih dari setahun, mengakibatkan lebih dari 43 ribu warga Gaza tewas.
"Kami juga akan membicarakan tantangan global termasuk Gaza dan Laut China Selatan," kata Biden saat memulai pertemuan, seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden RI.
Prabowo merespons dengan menegaskan bahwa Amerika Serikat adalah mitra penting bagi Indonesia.
"Amerika Serikat adalah sahabat besar bagi kami. AS telah mendukung kami dalam perjuangan kemerdekaan dan membantu di masa-masa sulit. Saya akan bekerja keras untuk memperkuat hubungan Indonesia-AS," ujar Prabowo. Meskipun demikian, sikap kedua negara dalam merespons krisis Gaza berbeda.
Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat Israel, telah berulang kali memveto kebijakan yang merugikan Israel di Dewan Keamanan PBB. Washington juga sering memberikan bantuan militer kepada Israel.
Sebaliknya, Indonesia memiliki sikap yang mendukung perjuangan Palestina. Indonesia telah berulang kali mengutuk keras serangan Israel ke Gaza dan juga Lebanon.
Pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk menangani isu-isu global yang kompleks, meskipun perbedaan pandangan tetap ada. Dengan demikian, kedua pemimpin berharap dapat mencapai solusi yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak yang terlibat.