Pertamina Siap Pasok Avtur Bandara Baru Yogyakarta

Pertamina siap memasok avtur saat Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi yang terletak di Temon, Kabupaten Kulonprogo.
Terminal bandara baru Yogyakarta terlihat mewah sudah bisa digunakan saat bandara beroperasi pada pertengahan Mei mendatang. (Foto: PT AP I)

Yogyakarta - Pertamina siap memasok avtur saat Bandara Internasional Yogyakarta beroperasi. Avtur sudah disiapkan di kantor satelit Pertamina, di sekitar bandara baru yang terletak di Temon, Kabupaten Kulonprogo.

General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Tengku Fernanda mengatakan, jumlah avtur yang disiapkan sebanyak 170 kilo liter (Kl).

"Pelayanan avtur ke bandara di kantor satelit akan disalurkan menggunakan dua unit kendaraan refueller berkapasitas masing-masing 16 Kl," katanya kepada Tagar di Yogyakarta, Selasa 30 April 2019.

Menurut dia, bahan bakar untuk pesawat terbang tersebut juga disalurkan dengan enam tangki modular avtur dengan kapasitas masing-masing 23 Kl.

"Jadi total avtur yang disiapkan 170 Kl untuk memasok bandara baru Yogyakarta," tegasnya.

Tengku memastikan jumlah 170 Kl avtur tersebut cukup. "Perkiraan rata-rata konsumsi avtur di bandara sekitar 10 Kl per hari," imbuhnya.

Dia menjelaskan, pasokan avtur di bandara baru akan disuplai dari Terminal BBM Rewulu di Yogyakarta. Alternatif lainnya dari titik suplai Terminal BBM Cilacap, Jawa Tengah. 

"Kami tegaskan pasokan avtur untuk bandara baru aman," ungkapnya.

Tengku memprediksi, setelah bandara baru Yogyakarta beroperasi, kebutuhan avtur mengalami peningkatan konsumsi sebanyak 5-10 persen atau setara 210-220 Kl per hari. Saat ini, konsumsi avtur untuk pesawat udara di Bandara Adisutjipto Yogyakarta sekira 200 Kl per hari.

"Jumlah tersebut (210-220 Kl) untuk Bandara Adisutjipto dan bandara baru Yogyakarta. Sekali lagi, pasokannya aman," ujarnya.

Lebih lanjut Tengku menjelaskan, ke depan untuk memenuhi kebutuhan dua bandara di Yogyakarta tersebut, Pertamina membangun Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Saat ini depot sedang dibangun yang ditargtkan selesai Oktober 2020 mendatang.

Menurut dia, keberadaan DPPU dilengkapi dengan empat tangki timbun berkapasitas masing-masing sebanyak 1.000 Kl. Selain itu, DPPU juga dilengkapi fasilitas pengisian avtur fuel hydrant system atau melalui sistem bawah tanah sebanyak 44 unit.

Tengku mengatakan, fuel hydrant system ini dibangun untuk memenuhi standar operasional distribusi bahan bakar di bandara berskala internasional. Sehingga tak perlu lagi mobil tangki hilir mudik dari pesawat satu ke yang lainnya.

Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama memastikan, bandara baru Yogyakarta siap beroperasi. Kepastian tersebut setelah menerima sertifikat bernomor 149/SBU-DBU/IV/2019 diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bandar Udara (DJBU) Kementerian Perhubungan pada 26 April 2019 lalu.

Dia mengatakan, bandara baru siap untuk penerbangan komersial, baik internasional maupun domestik.

"Bandara baru dengan panjang runway 3.250 meter dan lebar 75 meter, mampu didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380," jelasnya.

Selama bandara baru beroperasi, proses pengembangan masih berlangsung. Salah satunya terminal bandara. Saat ini terminal seluas 12.900 meter persegi. Luas tersebut sudah bisa digunakan. Sedangkan total luas terminal 210.000 meter persegi. Dipredikai semua tuntas pada akhir 2019 mendatang. []

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.