Jakarta - Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga tak mempermasalahkan adanya kritik ketika terjadi perombakan susunan direksi dan komisaris di sejumlah perseroan pelat merah yang kini dipimpin oleh Erick Thohir.
Menurut Arya jika melihat kapitalisasinya, ekonomi Indonesia hampir 50 persen diputar oleh BUMN. Makanya, kata dia wajar jika perampingan menjadikan semuanya beralih pandang ke BUMN.
"BUMN menyangkut banyak kepentingan publik dan keuntungan sehingga mata selalu akan melihat ke arah itu. Itu normal saja. Wajar kalau pengamat banyak yang berkoar," ucap Arya Sinulingga beberapa waktu lalu.
Baca juga: Fadli Rahman, Komisaris Milenial Pertamina Hulu Energi
Ia menuturkan pergantian direksi dan komisaris di tubuh perseroan sebenarnya tidak dilakukan sembarangan. Karena dalam menentukan suatu jabatan di BUMN, setiap kandidat akan dipilih Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengikuti proses seleksi talent pool (sekelompok orang bertalenta unggul).
"Kita ada Deputi SDM, mereka kelola talent pool, nanti diajukan ke masing-masing Wamen (Wakil Menteri). Nanti dilihat, kalau perusahaan strategis, sampai ke Presiden pemilihannya seperti Pertamina, PLN, perbankan," ujarnya.
Seleksi jabatan yang sudah dilakukan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, kata dia tetap diterapkan di era Presiden Joko Widodo. Pasalnya, proses seleksi jabatan membuat peluang semakin terbuka untuk menyaring talenta muda di luar lingkungan BUMN.
"Jadi kesempatan untuk dapatkan putera-puteri bangsa semakin terbuka lebar," kata dia.
Pekan lalu, Erick Thohir merampingkan susunan lama direksi PT Pertamina (Persero). Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan (RUPS), direksi Pertamina yang semula 11 orang menjadi enam orang dan beberapa di antaranya mengalami perubahan nomenklatur.
Selain Pertamina, Erick berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom, Jumat, 19 Juni 2020. Bahkan, ia telah membocorkan salah satu direksi yang dipilih berasal dari generasi milenial.
"Telkom nanti salah satu direksinya, bocoran nanti ini, salah satu direksinya usianya di bawah 40 tahun," ujar Erick Thohir dalam webminar IDN Times, Sabtu, 13 Juni 2020. []