Pernah Diserang Mahar 500 Miliar, Ini Kata Sandi tentang Penangkapan Narkoba Andi Arief

Pernah diserang mahar 500 miliar demi menjadi cawapres, ini kata Sandiaga Uno tentang penangkapan Andi Arief dalam kasus narkoba.
BPN Bantah Sandi Melakukan Settingan Kampanye. (Foto: Instagram/sandiuno)

Duri, Riau, (Tagar 5/3/2019) - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno mengaku sangat prihatin atas tertangkapnya Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief dalam kasus dugaan penggunaan narkoba di Jakarta, Minggu (3/3).

Sebelumnya, tak lama Prabowo Subianto memutuskan memilih Sandiaga Uno sebagai cawapresnya dalam Pilpres 2019, Andi Arief bernyanyi nyaring di Twitter bahwa Sandiaga Uno telah membayar mahar kepada PKS dan PAN masing-masing senilai Rp 500 miliar agar Sandiaga didukung menjadi calon wakil presiden Prabowo.

Pihak-pihak yang dituduh memberikan mahar maupun menerima mahar, semua menyangkal pernyataan Andi Arief tersebut. Namun, tak seorang pun dari PAN, PKS, Gerindra atau Demokrat, melaporkan Andi Arief ke kepolisian atas tuduhan palsunya tersebut.

Kini Andi Arief ditangkap polisi karena kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis sabu. Sandi mengatakan Indonesia sudah darurat narkoba, dan dia meminta seluruh elemen masyarakat untuk perang total untuk memastikan peredaran dan penggunaan narkoba ini bisa dihapuskan dari Indonesia.

"Jadi mari kita gunakan kesempatan ini untuk tidak saling menyalahkan tetapi ikut prihatin kepada situasi ini dan mendoakan yang terbaik. Kita berdoa yang terbaik untuk Andi Arief," jelas Sandiaga usai berlari pagi di Duri, Riau, Selasa (5/2) dilansir kantor berita Antara.

Sandi mengatakan peredaran narkoba ilegal sudah sangat mengkhawatirkan di Indonesia dan sudah menjadi ancaman karena bukan hanya beredar di kalangan menengah tapi juga atas hingga bawah.

"Saya sangat prihatin. Tentu keprihatinan yang sangat mendalam. Prabowo-Sandi melihat bahwa narkoba itu ancaman yang merusak sendi-sendi kebangsaan kita. Kita lihat banyak sekali di Amerika Latin yang menjadi Narco-State, dimana narkoba ini sudah menjadi ancaman yang datangnya bukan dari kelas menengah ke bawah, tapi menengah ke atas," terang Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengajak semua elemen masyarakat untuk perang melawan peredaran dan penggunaan narkoba ilegal.

"Kita juga ingin semua aparat, masyarakat, pemerintah, dunia usaha untuk perang total, 'all out' untuk memastikan peredaran dan penggunaan narkoba ini bisa dihapuskan dari Indonesia," tegas Sandi.

Selama dua hari ini, Sandiaga S Uno datang ke Provinsi Riau dan mengunjungi sejumlah daerah seperti di Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.