Perkuat Listrik Kalteng, PLN Bangun PLTMG Rp 1,9 Triliun

Pembangunan PLTMG Bangkanai 2 berkapasitas total 140 MW ini memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44,55 persen.
PLN memastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai. (Foto: Tagar/PLN)

Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Bangkanai Stage 2 selesai tepat waktu. Saat ini kemajuan pengerjaan proyek senilai Rp 1,9 triliun mencapai lebih dari 90 persen.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (PLN UIP KLB), Didik Mardiyanto mengatakan, pembangunan PLTMG Bangkanai Stage 2 masih tetap berjalan kendati pandemi melanda dan lokasi akses menuju lokasi cukup sulit dicapai di saat musim hujan seperti saat ini. Saat ini, pembangunan pembangkit telah mencapai lebih dari 90 persen.

"PLN pun optimistis, dengan beroperasinya PLTMG Bangkanai Stage 2 ini akan meningkatkan keandalan listrik terutama di Kalimantan Tengah," kata Didik dalam keterangan, Kamis, 9 Desember 2021.

Nilai investasi pembangkit yang berlokasi di Desa Karendan, Kecamatan Lahei, Kabupaten Barito Utara ini mencapai Rp 1,9 triliun, PLTMG Bangkanai Stage 2 memiliki total kapasitas sebesar 140 megawatt (MW), terdiri dari 2 engine hall dan masing-masing dapat menghasilkan listrik berkapasitas sebesar 70 MW.


Kami berharap tahapan pengujian sistem yang saat ini sedang dilakukan dapat berjalan lancar pengujian yang akan kami lakukan antara lain pengujian performa pembangkit dan juga reliability run untuk memastikan keandalan mesinnya.


"Proyek ini memiliki nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 44,55 persen dan melibatkan 48 tenaga kerja lokal," ucapnya.

Pada pertengahan Oktober lalu Rekomendasi Laik Sinkron (RLS) juga telah terbit untuk keseluruhan mesin PLTMG. Sistem pembangkit ini kini tengah memasuki tahap pengujian. Hal itu dilakukan untuk memastikan seluruh mesinnya dapat beroperasi dengan baik dan optimal.

"Kami berharap tahapan pengujian sistem yang saat ini sedang dilakukan dapat berjalan lancar. Pengujian yang akan kami lakukan antara lain pengujian performa pembangkit dan juga reliability run untuk memastikan keandalan mesinnya," kata Didik.

Didik menambahkan, dengan terbitnya rekomendasi laik sinkron tersebut, pembangkit listrik yang memiliki 16 mesin ini sudah dapat terhubung ke jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Bangkanai-Muara Teweh.

"Pada awal Oktober lalu, pembangkit kami juga sudah melalui tahap backfeeding dan sinkronisasi untuk keseluruhan unit mesinnya dengan hasil yang baik. Tahapan tersebut kami lakukan untuk memastikan keandalan sistem pembangkit sebelum dilakukan tahapan berikutnya,” kata Didik.

PLN UIP KLB juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat, seperti SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara dan Sukamara-Kendawangan.

Interkoneksi bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya. Dengan pembangkit ini mampu menopang kebutuhan daya di Kalteng sebesar 196 MW dan Kalimantan Selatan sebesar 558 MW.  []

Berita terkait
Erupsi Gunung Semeru, PLN Percepat Pemulihan Listrik
Rencananya hari ini, tim PLN akan menyalakan 69 trafo dari total 79 trafo yang masih padam akibat Erupsi Gunung Semeru. Simak ulasannya.
Dukung Transisi Energi, PLN Optimis PLTA Asahan III Beroperasi 2024
Duta besar Jepang untuk Indonesia memberikan dukungan kepada PLN untuk mempercepat penyelesaian PLTA Asahan III tepat waktu dan beroperasi 2024.
PLN: Standardisasi Akan Percepat Transisi Kendaraan Listrik
PLN sudah mengembangkan platform aggregator Charge.IN yang terbuka dan terintegrasi dengan superapps PLN Mobile untuk mempercepat transisi energi.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.