Jakarta - Film Perempuan Tanah Jahanam, karya Joko Anwar dinobatkan sebagai film terbaik tahun ini. Rilis pada 17 Oktober 2019, film tersebut sukses menyabet 6 piala Citra bergengsi di acara Festival Film Indonesia (FFI) 2020.
Pergelaran ajang perfilman bergengsi ini digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu 5 Desember 2020 malam.
Dengan kerja keras, dedikasi yang tak terbagi, dan semangat untuk bekerja, kami dapat mengangkat film Indonesia lebih tinggi
Film horor ini diyakini mencatat rekor bagus dalam sejarah perfilman Indonesia. Selain sensasional, penonton yang dihasilkan juga cukup besar.
Kekayaan cerita rakyat, kepercayaan nenek moyang, dan mitos perkotaan membuat film ini memiliki DNA tersendiri. Saat ini film tersebut sedang dalam perjalanan mendapatkan pengakuan dunia mewakili Indonesia pada Academy Awards 2021.
Di acara itu, Joko Anwar meraih penghargaan sutradara terbaik untuk film box office. Hal ini juga mengingatkan kepada para sineas, bahwa semua genre memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pengembangan industri film Indonesia.
"Dengan kerja keras, dedikasi yang tak terbagi, dan semangat untuk bekerja, kami dapat mengangkat film Indonesia lebih tinggi, menarik bagi pemirsa kami dan komunitas internasional," katanya dalam pidato kemenangannya.
Film Perempuan Tanah Jahanam ini berkisah tentang sebuah penyakit aneh yang diderita anak-anak desa. Selain garapannya, ada dua film horor yang dinominasikan dalam berbagai kategori, salah satunya efek visual dan pengeditan, yakni Ratu Ilmu Hitam dan Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2.
Berhasil masuk ke dalam 17 kategori, lebih banyak dari yang lainnya, film ini memenangkan aktris pendukung terbaik untuk Christine Hakim, editor terbaik Dinda Amanda, editor suara terbaik Mohamad Ikhsan, Syamsurrijal, dan Anhar Moha, serta sutradara fotografi terbaik Ical Tanjung.
FFI tahun ini merupakan edisi yang ke-40, meskipun sempat vakum lama sejak 1992–2003. Acara ini juga mencatat banyak pertambahan jumlah nominasi sineas perempuan hingga mencapai 40 persen.
Pemenang penghargaan ini rata-rata adalah veteran, ada juga beberapa bakat baru juga yang muncul.
Gunawan Maryanto meraih aktor terbaik untuk perannya dalam film Hiruk Pikuk Si Alkisah.
Sementara, Laura Basuki kembali memenangkan aktris terbaik atas penampilan mengesankan yang ia perlihatkan sebagai seorang juara bulu tangkis di film Susi Susanti–Love All. ini merupakan penghargaan keduanya setelah FFI 2010.
Selanjutnya, aktor pendukung terbaik diberikan secara anumerta kepada Ade Firman Hakim untuk perannya dalam Ratu Ilmu Hitam. Namun, belum sempat Ade mendatangi acara FFI 2020 ini dirinya telah lebih dulu dipanggil oleh yang Maha Kuasa pada September lalu.
Pasangan suami istri Ernest Prakasa dan Meira Anastasia memenangkan skenario adaptasi terbaik untuk film Tidak Sempurna: Karier, Cinta & Timbangan (Skala Karir, Cinta dan Kamar Mandi). Sedangkan, Adriyanto Dewo memenangkan skenario asli terbaik untuk Mudik (Homecoming).
- Baca juga: 5 Film Ini Raih Penghasilan Besar dan Rating Tinggi di Masa Pandemi
- Baca juga: Akhirnya! Film Mulan Resmi Dirilis di Disney+
Lifetime Achievement Award diberikan kepada Tatiek Maliyati WS. Dia dulunya seorang aktris, sekarang berusia 86 tahun, yang juga seorang penulis naskah, pengajar dan anggota dewan sensor film. Penghargaan tersebut diterima oleh putranya Danton Sihombing, Ketua Dewan Kesenian Jakarta saat ini.[] (Magang/Nanda Alifah)