Perempuan di Mesir Selatan Pelajari Dasar-dasar Perawatan Mobil

Seorang insinyur Mesir meluncurkan sebuah program kursus perawatan mobil untuk perempuan di Mesir Selatan
Ilustrasi: Seorang mekanik memperbaiki mobil di bengkelnya di Giza, di pinggiran Kairo, Mesir, 29 Desember 2010 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Jakarta – Seorang insinyur Mesir meluncurkan sebuah program kursus perawatan mobil untuk perempuan di Mesir Selatan. Kawasan itu relatif konservatif dan tradisional dibandingkan dengan bagian lain di negara itu.

Reham al-Baroudi, 33 tahun, adalah orang Mesir yang menjadi insinyur. Ia memutuskan untuk mengajarkan perawatan dasar mobil kepada sesama perempuan. Berasal dari Assiut, kota di bagian selatan Mesir, insinyur pertambangan itu meluncurkan kursus perawatan mobil, khusus untuk perempuan.

Al-Baroudi, yang tidak dapat menemukan pekerjaan dalam bidang gas karena sebagian besar didominasi oleh laki-laki, mendirikan bengkel itu pada 2013.

"Melalui pekerjaan tersebut, saya menyadari permasalahan mobil yang dihadapi kaum perempuan umumnya kecil tetapi menjadi isu yang lebih besar karena kurangnya pengetahuan mereka. Itu sebabnya, saya merasa harus berbuat sesuatu untuk mengatasi situasi itu," kata Al-Baroudi.

Dalam kursus tersebut, al-Baroudi mengajarkan perempuan tentang "suku cadang bagian dalam dan bagian luar mobil, perawatan cepat dan mendasar, masalah-masalah yang biasanya muncul, lampu-lampu di dasbor, dan peringatan yang secara sangat sederhana mengindikasikan ada gangguan pada kendaraan."

Lebih lanjut Al-Baroudi mengungkapkan ia mendapat reaksi negatif dari orang-orang dalam komunitasnya ketika pertama kali memulai kursus itu.

Namun, akhirnya, orang-orang di sekitar, "mulai menyukai ide itu dan banyak yang mengirim pesan kepada saya untuk menyemangati sekaligus bertanya bagaimana mereka bisa berpartisipasi dalam kursus itu," katanya.

Al-Baroudi menjelaskan fakta bahwa dirinya adalah seorang perempuan "dalam komunitas yang membatasi apa yang bisa dilakukan kaum perempuan," tidaklah membantu. Akan tetapi ia bertekad untuk melanjutkan program kursusnya.

Merit Mounir, salah seorang peserta kursus, mengatakan al-Baroudi "memberi perempuan kesempatan untuk mengetahui cara menangani masalah pada mobil mereka". "Tidak ada yang disebut 'perempuan mengemudi' dan kami benar-benar dapat melakukan sendiri perawatan dasar ini." (mg/ka)/Associated Press/voaindonesia.com. [] 

Hakim Batalkan Pembebasan 2 Perempuan Mesir Terkait TikTok

Dukungan Untuk Wiraswasta Perempuan Arab di Dunia Bisnis

Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan Pertama di Mesir

Wanita Kristen Pertama di Mesir yang Menjabat Gubernur

Berita terkait
Marwa Elselehdar, Kapten Kapal Perempuan Pertama di Mesir
Marwa Elselehdar, kapten kapal perempuan pertama di Mesir didera rumor: Saya disalahkan atas kemacetan di Terusan Suez
0
Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Harga Mati Wujudkan Indonesia Emas 2045
Kapolri menekankan penguatan sinergitas TNI-Polri menjadi salah satu kunci utama dalam menyukseskan dan mewujudkan visi Indonesia Emas.