Perankan Tokoh Avengers, Jokowi Siap Hadapi Thanos

Film The Avengers Infinity War yang dijadikan tema pidato Jokowi, disebutnya terjadi dalam keadaan sekarang ini, di mana perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, menjadi penggambaran yang tepat.
Dalam pidatonya di World Economic Forum Asean pada Rabu, (12/9/2018), di Hanoi Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya sudah siap dalam menghadapi krisis global saat ini.

Jakarta, (Tagar 13/9/2018) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidatonya di World Economic Forum on Asean, Hanoi, Vietnam, Selasa (12/9), di National Convention Center, Hanoi, Vietnam,  kembali menjadi perbincangan dunia internasional. Apa yang disampaikan Jokowi pada pidatonya menggunakan karakter tokoh antagonis dalam film Avengers: Infinity War "Thanos" untuk mengambarkan situasi ekonomi sekarang.

Film Avengers: Infinity War yang dijadikan tema pidato Jokowi, sedang terjadi saat ini. Perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat, mempengaruhi sejumlah kebijakan ekonomi di beberapa negara yang mengalami krisis global. "Apa yang sedang terjadi di dalam perekonomian di dunia hari ini, adalah kita sedang menuju perang tanpa batas. kita belum pernah menghadapi perang dagang dengan eskalasi saat ini sejak Great Depression di tahun 1930-an," ucap Jokowi.

Presiden Jokowi menegaskan, dirinya dan sesama rekan Avengers lainnya sudah siap untuk mencegah hal itu terjadi.

"Namun, kita tidak perlu khawatir, mengapa? Karena saya dan rekan Avengers, siap menghadang Thanos yang ingin menghapus sebagian populasi dunia," tambahnya.

Ini Videonya: 

tagar-video perankan-tokoh-avengers-jokowi-siap-hadapi-thanos

Thanos sebagai Ancaman

ThanosThanos, tokoh antagonis dalam film Avengers: Infinity Wars, yang dijadikan tema pidato Jokowi dalam World Economic Forum Asean. (Foto: gamepro)

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menceritakan, Thanos ingin menghabisi setengah populasi masyarakat di dunia, dikarenakan sumber daya yang ada di bumi ini tidak sebanding dengan populasi manusia yang hidup. Oleh karena itu Thanos ingin memusnahkan sebagian manusia, agar hanya mereka yang bertahan yang dapat menikmati sumber daya per kapita dengan kapasitas dua kali lipat lebih banyak, dan menurut Jokowi, konsep tersebut, merupakan konsep yang keliru.

"Faktanya justru sumber daya alam yang tersedia bagi umat manusia tidak terbatas. Perkembangan teknologi telah menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kita kemampuan untuk memperbanyak sumber daya kita dari sebelumnya," ungkap Jokowi yang kemudian disambut dengan tepuk tangan peserta yang hadir dalam forum tersebut.

Presiden menerangkan, teknologi yang berkembang saat ini dapat menghasilkan peningkatan efisiensi, memberi kemampuan untuk memperbanyak sumber daya yang lebih banyak dari sebelumnya.

"Penelitian ilmiah membuktikan, ekonomi kita sekarang lebih ringan dalam hal berat fisik dan volume fisik. Dalam 12 tahun terkahir, total berat volume televisi, kamera, pemutar musik, buku, surat kabar, dan majalah telah tergantikan dengan hadirnya ponsel pintar dan tablet" ujarnya.

Jokowi juga menyampaikan bahwa perekonomian tidak hanya didorong dari sektor sumber daya alam, tapi juga harus memperhatikan  pentingnya sumber daya manusia yang tidak terbatas.

"Asian Games dan Asian Para Games yang diadakan di Jakarta dan Palembang, merupakan pertunjukan spektakuler dari bakat manusia di Asia. Lebih dari 14 ribu atlet dan tujuh ribu officials dari 45 negara bertanding di 40 cabang olahraga," ungkap Presiden.

Thanos adalah Donald Trump

Donald TrumpDonald Trump, menjadi sosok yang diduga banyak pihak, sebagai tokoh Thanos dalam pidato Jokowi. (Foto: time)

Pidato yang disampaikan Jokowi tentang ancaman ekonomi yang terjadi di dunia saat ini, langsung dikaitkan banyak orang bahwa Thanos yang dimaksud Jokowi adalah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Seperti yang tertulis di akun YouTube Kementerian Sekretariat Negara RI, nampak seorang netizen memberikan komentar terkait video yang diunggah oleh akun YouTube tersebut.

"Pasti yang dimaksud Pak Jokowi Thanos ini adalah Donald Trump karena dunia yang sebegini besarnya dengan segala macam hukum seenak jidatnya dilanggar, dirubah, dll, berdasarkan suka dan tidak suka, kalau anda suka teman, dan kalau anda tidak suka musuh," tulis akun Den Mbappe.

Bukan tanpa sebab, seperti yang dilansir Reuters pada Jumat (7/9), Trump telah mengumumkan bahwa Amerika Serikat siap untuk memungut bea masuk tambahan pada hampir semua impor dari China. Trump mengancam akan menerapkan tarif impor pada produk China senilai US$ 267 miliar, nilai tersebut tambahan dari tarif masuk yang telah direncanakan pada US$200 miliar produk China.

Akan tetapi untuk menghindari persepsi bahwa Thanos itu adalah sosok seseorang yang membawa dampak terjadinya krisis global saat ini, Jokowi membeberkan bahwa sosok Thanos yang dimaksud merupakan penggambaran dari sebuah pemahaman yang salah.

"Hadirin sekalian, Thanos bukan lah seorang individu. Maaf telah mengecewakan Anda. Thanos adalah paham yang salah bahwa untuk berhasil maka orang lain harus menyerah. Ia adalah persepsi yang salah bahwa keberhasilan sekelompok orang adalah kegagalan bagi yang lainnya," kata Jokowi.

Pemahaman tentang infinity war tidak terbatas hanya pada perang dagang, akan tetapi seorang manusia juga harus mempelajari dan menggali potensi dirinya sendiri.

"Perang yang tak terbatas, bukan hanya tentang perang dagang, namun tentang kita semua agar kembali belajar pada sejarah, bahwa dengan kreativitas, energi, kolaborasi dan kemitraan, kita sebagai manusia dapat menikmati kelimpahan, dan kita bisa menghasilkan bukan ‘perang yang tak terbatas’ melainkan ‘sumber yang tak terbatas’,” ujar Jokowi mengakhiri pidatonya di World Economic Forum on Asean. []

Berita terkait