Pencari Suaka Pertama di Perbatasan Meksiko Masuk Amerika

Pencari suaka pertama dari kamp perbatasan Meksiko masuk ke AS karena Presiden Biden mencabut kebijakan Trump yang larang imigran masuk Amerika
Para migran Meksiko antre makanan di sebuah kamp dekat Jembatan Masuk Internasional di Matamoros, Meksiko, 30 Agustus 2019 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta - Para pencari suaka pertama dari kamp perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat (AS) yang telah menjadi simbol pembatasan imigrasi era pemerintahan Presiden Donald Trump memasuki AS pada Kamis, 25 Februari 2021. Hal ini sejalan dengan kebijakan Presiden Joe Biden yang mencabut larangan imigran masuk AS yang diberlakukan pendahulunya, Presiden Donald Trump.

Mereka masuk di bawah kebijakan baru yang dimaksudkan untuk mengakhiri kesulitan yang dialami oleh para migran di kota-kota perbatasan yang berbahaya.

anak imigranRatusan anak migran diyakini hidup tanpa orang tuanya di Amerika Serikat (Foto: bbc.com/indonesia - REUTERS).

Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) yang merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kelompok awal yang terdiri dari 27 orang yang telah menetap di kamp sementara di Matamoros di seberang Brownsville, Texas, AS.

Beberapa migran telah tinggal di sana selama lebih dari setahun di bawah program kontroversial Protokol Perlindungan Migran (Migrant Protection ProtocolsMPP) bentukan mantan presiden Donald Trump yang mengharuskan pencari suaka menunggu di Meksiko untuk sidang pengadilan AS.

Proses baru di bawah Presiden Joe Biden secara bertahap akan memungkinkan ribuan pencari suaka MPP untuk menunggu keputusan pengadilan di Amerika Serikat. Sebagian migran minggu lalu diizinkan menyeberang ke San Ysidro, California, AS.

perbatasan as meksikoPerbatasan antara AS dan Meksiko (Foto: en.wikipedia.org)

Francisco Gallardo, yang mengelola tempat penampungan migran di Matamoros dan memberikan bantuan kemanusiaan di kamp tersebut, menyambut baik berita bahwa proses tersebut telah dimulai di Matamoros. Namun, dia mengatakan langkah itu seharusnya dilakukan lebih cepat.

Para migran di kamp itu telah berjuang untuk memastikan kebersihan yang layak dan untuk melindungi diri mereka dari kejahatan terorganisasi di negara bagian yang merupakan salah satu yang paling banyak terjadi kekerasan di Meksiko.

Hingga berita ini diturunkan Lembaga Migrasi Meksiko belum menanggapi permintaan komentar (lt/ka)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
RUU Imigrasi Tumpuan Harapan 11 Juta Imigran Jadi WN Amerika
RUU imigrasi yang baru yang diperkenalkanke Presiden Joe Biden akan memungkinkan 11 juta imigran gelap jadi WN Amerika
Harapan Imigran yang Berlindung di Gereja Kepada Biden
Imigran yang berlindung di gereja di Amerika berharap nasib mereka akan lebih baik di masa pemerintahan Presiden Biden
545 Anak Imigran Amerika Selatan Terpisah dari Orang Tua
Akibat kebijakan Presiden AS, Donald Trump, tentang imigran 545 anak terpisah dari orang tuanya di perbatasan Meksiko