Pemprov Maluku Percepat Penanganan Bencana Gempa

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggelar pertemuan bersama para kepala desa/raja, membahas percepatan penanganan bencana gempa.
Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang (Baju putih) menggelar pertemuan bersama para kepala desa/raja pada wilayah yang terdampak bencana, Minggu 13 Oktober 2019.(Foto: Tagar/ Muhammad Jaya).

Ambon - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggelar pertemuan bersama para kepala desa/raja pada wilayah yang terdampak bencana, untuk membicarakan percepatan penanganan bencana akibat gempa bumi yang melanda Pulau Ambon dan sekitarnya, 26 September 2019.

Tiga wilayah yang menjadi daerah terdampak gempa bumi 6,8 magnitude ini adalah Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB).

Pembahasan percepatan ini terfokus pada penanganan pengungsi korban gempa yang hingga kini masih menempati sejumlah lokasi pengungsian di tiga daerah ini.

Pertemuan yang digelar di ruang rapat lantai II Kantor Gubernur Maluku, itu dipimpin langsung Penjabat Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang.

Sekda didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Farida Salampessy dan Kepala Seksi Data, Informasi BMKG Maluku, Andi Ashari, Danrem Kolonel Inf. Hartono dan Dandim Pulau Ambon, Letkol Kav Cecep Tendy Sutandi.

Sejumlah desa merupakan desa terdampak gempa diantaranya, Desa Waai, Kailolo, Morela, Tulehu, Tengah-Tengah, Tial, Pelauw, Kabau. Pada pertemuan itu berbagai masalah disampaikan berkaitan dengan persoalan air bersih dan pengadaan tenda.

Selain itu, masalah yang berkaitan dengan kesehatan, dimana  ada beberapa desa yang masih kurang pelayanan kesehatan di barak-barak pengungsian.

Sekda berharap berbagai persoalan yang terjadi di lapangan untuk segera disampaikan.

“Jadi kalau ada apa-apa cepat koordinasi sesuai dengan jenjangnya. Prosesnya dari bapak dusun ke bapa raja, bapa raja ke camat dan bapak camat naik ke atas dan seterusnya,” jelas Sekda.

Dikatakan, berbagai informasi pasca penanganan bencana yang timbul di masyarakat sangat kompleks.  Informasi yang berkembang di luar ini kan paling banyak. Ada yang bilang sudah dua minggu seng (tidak) dapat beras 1 butir pun.

“Macam-macamlah. Jadi tugas kami sebagai aparat harus tanggap,” terang Sekda.

Menurut Sekda, kondisi geografis Maluku yang rentan dengan bencana gempa bumi sudah menjadikan masyarakat Maluku harus menjadi tangguh.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga  harus dihadapi bersahabat dengan kondisi alam seperti ini. Dan yang terpenting atong harus bermuhasabah, introspeksi diri,” kata Sekda.

Sekda juga menyampaikan, saat gempa terjadi  Pemprov Maluku juga telah mengadakan rapat dengan pimpinan umat beragama, Ketua Sinode, Ketua Walubi, Ketua MUI beserta organisasi-organisasi lainnya guna membicarakan apa yang harus dilakukan.

“Jadi informasi-informasi terkait bencana akan disampaikan BMKG yang secara aktif di posko untuk menyampaikan imbauan-imbauan. Jadi nantinya ada sms berantai yang kerjasama dengan Telkomsel, sehingga SMS berupa informasi bisa langsung sampai ke masyarakat,” tandas Sekda. []

Baca juga:

Berita terkait
Hoaks, Ambon dan Seram Akan Hilang Akibat Patahan
Masyarakat Ambon diminta agar jangan percaya dengan berita hoaks bahwa Ambon dan Seram akan hilang akibat patahan gempa bumi.
Gempa Bumi di Ambon, Ribuan Warga Dzikir Bersama
Ribuan warga Kota Ambon menghadiri dzikir dan doa bersama demi keselamatan Maluku, usai dilanda beberapa gempa dalam waktu seminggu terakhir.
Gempa Guncang Ambon, Sekolah Diliburkan 10 Hari
Pemerintah Kota Ambon meliburkan sekolah 10 hari usai dilanda gempa bumi bermagnitudo 5,2.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.