Pemerintah Rusia Tegas Tak Akui Kekuasaan Taliban

Sementara itu, sekutu Rusia dan tetangga Afghanistan di bagian utara, Tajikistan menegaskan tidak akan mengakui pemerintah eksklusif Taliban.
Presiden Putin dan Dmitry Peskov. (Foto:CNN.com)

Jakarta - Rusia secara tegas belum mengakui kekuasaan Taliban di Afghanistan. Hal ini diungkapkan Juru bicara Istana Kepresidenan, Dmitry Peskov, pada Kamis, 26 Agustus 2021.

“Berkuasanya Taliban adalah sebuah hal yang nyata,” kata Dmitry Peskov dilansir RIA Novosti.

Dia menambahkan Moskow sekarang ingin melihat bagaimana ini akan diterjemahkan ke dalam situasi keamanan bagi rakyat Afghanistan dan diplomat Rusia di negara itu.

“Moskow belum mengakui Taliban, tetapi kami mengikuti perkembangan dari dekat,” ujarnya.

Rusia, tegas Peskov, menginginkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan dan berharap diambil langkah-langkah untuk mencegah masuknya narkotika dari negara itu.


Moskow belum mengakui Taliban, tetapi kami mengikuti perkembangan dari dekat.


Pemerintah Moskow telah mengevakuasi 500 warga Rusia, Ukraina, dan orang-orang dari negara anggota Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (Belarus, Kirgistan, Tajikistan dan Uzbekistan) keluar dari Kabul.

Sementara itu, sekutu Rusia dan tetangga Afghanistan di bagian utara, Tajikistan menegaskan tidak akan mengakui pemerintah eksklusif Taliban. (Pars Today).[]

Berita terkait
Rusia Sebut Dua Stasiun TV Independen Agen Asing
Pemerintah Rusia tindak sebuah stasiun TV independen Dozhd, dan meningkatkan tekanan terhadap media yang kritis
7 WN Rusia Kena Sanksi Inggris dan Amerika Serikat
Inggris dan Amerika Serikat (AS) beri sanksi kepada agen-agen itelijen Rusia terkait peracunan terhadap Alexey Navalny
Rusia Akan Bantu Upaya-upaya Politik di Afghsnistan
Moskow hanya akan fokus pada upaya politik dan tidak punya rencana untuk mengirim pasukan ke Afghanistan.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi