TAGAR.id - Dalam sebuah pernyataan, Cyberspace Administration of China (CAC) mengatakan pihaknya sudah menghapus 1,4 juta unggahan dalam waktu dua bulan, sebagai bagian dari kampanye "perbaikan" atas tuduhan adanya misinformasi, pencarian untung ilegal, serta akun-akun palsu pemerintahan China, serta lainnya.
Sejak 2021, China menargetkan miliaran akun media sosial dalam upaya untuk "membersihkan" dunia maya dan mempermudah kontrol pemerintah.
Tindakan keras terbaru menargetkan akun WeChat, Douyin, dan Weibo yang termasuk dalam kategori "self media". Istilah ini secara luas mengacu pada akun yang menerbitkan berita dan informasi tetapi tidak dikelola pemerintah atau negara.
China sering menangkap warga dan melakukan sensor akun karena menerbitkan atau membagikan informasi faktual yang dianggap sensitif atau kritis terhadap Partai Komunis, pemerintah atau militer, terutama ketika informasi tersebut menjadi viral. [ABC Indonesia/(abc.net.au/indonesian)]. []