Pemerintah Akan Bangun Monumen di Kuburan Massal

Monumen kemungkinan dibangun di wilayah yang dampak paling parah akibat terkena gempa dan gelombang tsunami.
Suasana prosesi pemakaman massal korban gempa tsunami palu di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin (1/10/2018). Sebanyak 18 jenazah dimakamkan secara bersamaan, dan dilakukan secara bertahap. (Foto: Ant/Muhammad Adimaja)

Palu, (Tagar 6/10/2018) - Pemerintah butuh waktu sekitar dua tahun untuk memulihkan Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi, pasca gempa dan tsunami yang melanda, Jumat (27/9/2018).

Selain membangun kembali kota yang porak poranda. Pemerintah juga akan membangun monumen di kuburan massal. Monumen kemungkinan dibangun di wilayah yang dampak paling parah akibat terkena gempa dan gelombang tsunami. Tiga wilayah yang paling parah terkena gempa dan tsunami adalah Petobo, Sigi, dan Balaroa.

Khusus di Kabupaten Sigi, Badan Penanggulangam Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, jumlah korban jiwa akibat bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala di Kabupaten Sigi sebanyak 155 orang.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekronstruksi BPBD Sigi, Gayus Sampe di Sigi, Sabtu (6/10), mengatakan jumlah korban meninggal sebanyak itu baru yang terdata per 5 September 2018.

PEMAKAMAN MASSAL KORBAN GEMPA PALUWarga menyaksikan proses pemakaman massal korban gempa Palu di TPU Poboya Indah, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Sebanyak 83 jenazah dimakamkan bersamaan dan dilakukan secara bertahap. (Foto: Ant/Abriawan Abhe)

"Kemungkinan besar masih akan bertambah, sebab proses evakuasi masih berjalan," kata Gayus Sampe seperti dikutip Antaranews.

Dia menyebutkan, belum semua titik-titik permukiman warga yang parah di terjang gempa di Kabupaten Sigi dilakukan evakuasi korban yang kemungkinan masih tertimbun bangunan dan lumpur saat gempa.

Sementara jumlah korban yang cidera serius sebanyak 673 orang tersebar di seluruh wilayah Sigi.

Khusus bangunan rumah penduduk, sarana ibadah, kesehatan, pendidikan, kantor prmerintah yang terdampak gempa masih dalan inventarisasi dinas terkait.

Gayus menambahkan jumlah warga yang tinggal di lokasi pengungsi baik di tenda-tenda yang dibangun Pemkab Sigi maupun di tenda di depan dan halaman rumah serta lapangan di seluruh wilayah Kabupaten Sigi sampai saat ini tercatat 104.310 jiwa.

Dia mengaku belum semua pengungsi mendapatkan bantuan bahan makanan dan logistik yang dibutuhkan lainnya.

Terutama, kata dia, warga yang hanya mengungsi di luar lokasi pengungsian yang disediakan Pemkab Sigi maupun organisasi kemanusiaan.

Amblas

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengungkapkan, pemerintah akan membangun kembali perumahan untuk merelokasi penduduk yang selamat dari daerah yang mengalami kerusakan yang cukup parah.

“Itu daerahnya amblas. Jadi nanti akan dibangun permukiman permanen kita siapkan tempat, tapi bukan di daerah itu,” ujar Wiranto.

Gempa dan tsunami yang melanda Palu Donggala dan Sigi mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Data terakhir, sebanyak 1.648 orang meninggal, belum termasuk yang tertimbun yang sampai hari ini masih terus diupayakan pencarian.

Pemerintah juga sudah berkoordinasi dengan pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk memproses mayat yang belum ditemukan.

“Satu daerah itu jadi makam massal. Kalau enggak itu bisa meninggalkan penyakit, warga yang selamat nantinya akan di relokasi dan akan dibangun pemukiman untuk mereka," ujarnya. []

Berita terkait
0
Perilaku Pengagum Anies Baswedan di Lapangan Pantai Indah Kapuk
Anies Baswedan bukan hanya jagoan survei, di dunia nyata ia juga mempunyai banyak pengagum. Seperti ditunjukkan pengagumnya di Pantai Indah Kapuk.