Peluang Sandiaga Uno Menjadi Menteri Jokowi

Sandiaga Uno santer diisukan akan diberikan jabatan, bila Jokowi terpilih kedua kalinya pada periode 2019-2024.
Cawapres Nomor urut 02 Sandiaga Uno dan istri tampak memamerkan bukti pencoblosan dengan menunjukkan salam dua jari. (Foto: Tagar/Eno Dimedjo)

Jakarta - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno santer diisukan akan diberikan jabatan, bila Joko Widodo (Jokowi) terpilih kedua kalinya pada periode 2019-2024. 

Isu tersebut menyebar lewat aplikasi pesan singkat WhatsApp per 28 April 2019, Sandiaga dikabarkan akan mendapat jabatan sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Pengamat politik UIN Jakarta, Adi Prayitno menyampaikan masyarakat jangan terlalu percaya dengan isu politik yang tak ada bukti. Walau dalam politik apapun hal itu bisa terjadi. Sebab, tidak ada musuh dan teman abadi dalam kekuasaan politik, yang ada kepentingan abadi. 

Soal kemungkinan peluang Sandiaga Uno menjabat jadi menteri Jokowi, bisa saja terjadi. Tapi bisa jadi hanya isu hoaks.

Menurut Adi, isu politik mengenai Sandi yang ditawarkan jabatan strategis, tak semudah membalik telapak tangan. Jajaran petinggi partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf Amin, belum tentu menerima secara lapang dada. Karena, partai koalisi pasti memiliki kepentingan terkait jatah kursi menteri setelah Pilpres 2019.

"Problemnya, apa mau partai koalisi pengusung Jokowi yang begitu gemuk mau menerima Sandiaga? Karena otomatis jatah menteri akan berkurang bagi mereka," jelas Adi, dalam keterangan tertulis yang diterima Tagar, Jumat 3 Mei 2019.

Terkait isu Sandiaga yang akan diberikan jabatan Kepala BKPM, Adi juga tak sepaham dengan isu itu. Dia menilai, jika pengusaha kelahiran Pekanbaru itu diberikan jabatan cocoknya sebagai Menteri BUMN. Karena latar belakang Sandi yang terlahir dari kalangan pengusaha. 

"Nah problemnya, apa mau partai koalisi menerima Sandi? apalagi posisi Menteri BUMN sangat strategis. Toh belum tentu juga Sandi mau jadi menteri kalau memang benar ditawari, karena menteri itu pembantunya presiden. Jadi butuh totalitas bekerja untuk presiden," ujarnya.

Sementara itu, pengamat Politik LIPI, Wasisto Raharjo Jati memandang, terlalu dini untuk berspekulasi perihal Sandiaga mendapatkan jatah menteri. Menurutnya, Jokowi akan menunjuk seseorang untuk menjadi menteri memang berdasarkan kemampuan, kapasitas, prestasi dan kapabilitasnya.

"Apalagi, Jokowi sendiri juga mengedepankan meritokrasi dalam memilih para menterinya," ucap Wasisto kepada Tagar, Jum'at 3 April 2019.

Wasisto juga mempersoalkan kepemimpinan Sandiaga, yang terlalu cepat berambisi mengambil jabatan wakil presiden dengan cara mengundurkan diri dari jabatan Wagub DKI Jakarta

Padahal jabatannya sebagai orang nomor dua di Kota Jakarta belum genap satu tahun. Sementara gagasannya tentang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang familiar disebut OK OCE belum terlihat nyata.

"Harusnya Sandi lebih fokus pada pekerjaannya dulu sebagai Wagub DKI saat itu. Itu bagian dari upaya menunjukkan kapabilitas beliau ini," terangnya.

Kalau pun ada isu ditawari posisi jabatan, Wasisto, berpendapat posisi Sandiaga belum ada nilai jualnya di belum di kubu 01. Atau tepatnya peneliti politik LIPI itu menyarankan pos menteri lebih baik diserahkan ke praktisi atau teknokrat yang memang paham persoalan. []

Baca juga:

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu