Peluang Ismail Sabri Yaakob Jadi PM Baru Malaysia

Ismail Sabri Yaakob, memperoleh dukungan mayoritas di parlemen, kemungkinan dia akan ditunjuk sebagai PM baru Malaysia.
Bendera Malaysia di Merdeka Square (Foto: dw.com/id)

Kuala Lumpur - Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, memperoleh dukungan mayoritas di parlemen. Kemungkinan dia akan ditunjuk sebagai PM baru Malaysia.

Ismail Sabri Yaakob tampaknya akan ditugasi membentuk pemerintahan berikutnya, setelah memperoleh mayoritas parlemen dari koalisi yang sama yang runtuh pada awal pekan ini. Sabri meraih dukungan 114 suara dari 222 kursi di parlemen, demikian dilaporkan media dan anggota parlemen, 19 Agustus 2021.

Muhyiddin Yasin mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Senin, 16 Agustus 2021, setelah mengakui bahwa ia telah kehilangan dukungan dari aliansinya. Dengan itu ia mengakhiri masa jabatannya yang penuh gejolak selama 17 bulan dan menjerumuskan negara tersebut ke dalam kekacauan politik lebih lanjut di tengah-tengah lonjakan Covid-19 dan kelesuan ekonomi.

Jika dikonfirmasi, penunjukkan Ismail Sabri akan menandai kembalinya partai United Malays National Organisation (UMNO) ke tampuk pimpinan, tiga tahun setelah kekalahan partai tersebut dalam pemilihan umum akibat tuduhan korupsi yang meluas. Terutama skandal korupsi milyaran dollar terkait dana investasi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan mantan PM Najib Razak membuat UMNO tersungkur.

Ismail Sabri YaakobMantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yaakob (tengah), berangkat ke istana nasional dari Markas Besar UMNO di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, 19 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AP)

UMNO, partai yang memimpin Malaysia selama lebih dari 60 tahun, merupakan bagian dari koalisi Muhyiddin. Pemerintahan koalisi PM Muhyiddin yang hanya memiliki mayoritas tipis, tumbang, setelah sejumlah anggota parlemen UMNO mencabut dukungannya.

Hadapi mosi tak percaya parlemen

Raja Al-Sultan Abdullah yang merupakan pimpinnan monarki konstitusional Malaysia sudah mengingatkan, siapa pun yang menjadi perdana menteri baru harus menghadapi mosi tidak percaya, untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki dukungan mayoritas.

oposisi anwar ibrahimPemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, berbicara dalam konferensi pers setelah bertemu Raja Malaysia, di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Oktober 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP).

Anggota parlemen yang mendukung Ismail Sabri diminta untuk menemui Raja Malaysia pada hari Kamis, 19 Agustus 2021, untuk mengonfirmasi dukungan mereka, kata politisi UMNO Ahmad Maslan dalam akun Twitter-nya. Mereka termasuk anggota parlemen dari partai politik yang sama yang berada di koalisi Muhyiddin, kata Maslan. Sementara itu, blok oposisi, yang sebagian besar mendukung Anwar Ibrahim, belum diundang ke istana, cuit anggota parlemen oposisi Ong Kian Ming.

Raja Malaysia dijadwalkan untuk bertemu dengan para bangsawan senior Malaysia lainnya pada hari Jumat, 20 Agustus 2021. Keputusan tentang siapa perdana menteri baru Malaysia kemungkinan akan diumumkan setelah pertemuan tersebut [vv/a (Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Usaha UMNO Untuk Rebut Kembali Posisi PM Malaysia
Partai politik dengan pemerintahan terlama di Malaysia tampaknya akan merebut kembali jabatan Perdana Menteri (PM) Malaysia
Dua Nama Bersaing Ketat Untuk Jadi PM Baru Malaysia
Dua kandidat mencuat sebagai calon terkuat PM Malaysia, siapapun yang menang harus hadapi mosi tidak percaya di parlemen
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara