Pelatihan Bela Negara CPNS Kementerian PUPR

Kementerian PUPR menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara bagi 1.027 peserta untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kementerian PUPR menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara bagi 1.027 peserta untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Bogor - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara bagi 1.027 peserta untuk para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) angkatan 2018. 

Pelatihan yang dibagi 4 gelombang (batch) tersebut bertujuan membentuk insan PUPR yang berintegritas, bekerja cerdas dan inovatif, serta bekerja lebih cepat, lebih baik, profesional, dan memiliki kepedulian.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Kepala BPSDM Lolly Martina Martief mengatakan Pelatihan Bela Negara akan menanamkan nilai-nilai Bela Negara, sehingga setiap warga negara memiliki kesadaran dan mampu mengaktualisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sesuai peran dan profesi warga negara dalam menjaga kedaulatan negara dari segala bentuk ancaman.

Mengikuti Diklat Bela Negara menambah wawasan serta teman baru dari berbagai penjuru Indonesia.

Selain itu, Sekretaris BPSDM, K.M. Arsyad berharap pelatihan Bela Negara dapat menjadi sarana pemersatu CPNS PUPR yang tersebar di seluruh Indonesia. 

"Nantinya mereka akan ditugaskan di seluruh Indonesia, mereka harus mempunyai wawasan persatuan dan kesatuan sehingga menjadi perekat dalam melaksanakan tugasnya," katanya.

K.M. Arsyad juga mengatakan, CPNS harus mengerti sifat dan nilai-nilai lokal budaya yang harus diadaptasi agar pembangunan ini sepenuhnya dirasakan manfaatnya untuk rakyat dan berorientasi bagi kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Lewat pelatihan bela negara, jiwa nasionalisme dan kedisiplinan para CPNS dikembangkan sebagai motivasi dan penggerak dalam pelaksanaan tugas sehari-hari untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan publik," ujarnya.

Fajri Mohammad Wikantioso, salah seorang peserta bela negara yang merupakan CPNS di Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi mengatakan kegiatan yang diikutinya selama 13 hari tersebut sangatlah menyenangkan. 

"Mengikuti Diklat Bela Negara menambah wawasan serta teman baru dari berbagai penjuru Indonesia. Harapannya kegiatan ini tetap berlanjut bagi CPNS selanjutnya," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan Dara Mareta Cipta CPNS Jafung Teknik Pengairan Ditjen Sumber Daya Air mengaku mendapatkan banyak pengalaman dan mempererat kerja sama tim diantara sesama CPNS. 

"Saya berharap nilai patriotisme dan nasionalisme yang ditanamkan selama pelatihan dapat terus terjaga," katanya.

Pembinaan kesadaran Bela Negara diarahkan untuk menangkal paham-paham, ideologi serta budaya yang bertentangan dengan nilai kepribadian bangsa Indonesia. Bela Negara dilakukan secara berkesinambungan melalui pendidikan dan latihan, serta sosialisasi, sehingga dapat menjadi landasan yang kokoh terhadap ketersediaan sumber daya pertahanan. 

Hakekat pembinaan kesadaran Bela Negara, adalah upaya untuk membangun karakter bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme, serta ketahanan nasional demi terwujudnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta terpeliharanya pelaksanaan Pembangunan Nasional guna mencapai tujuan Nasional.

Diklat Bela Negara tersebut tidak diartikan sebagai wajib militer, tetapi lebih kepada upaya untuk mengubah pola pikir. Dalam lingkup tugas penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat, bentuk bela negara yang dapat diwujudkan, adalah dengan berkarya yang berdedikasi tinggi untuk bangsa dan negara melalui penyelenggaraan infrastruktur PUPR yang andal, bermanfaat dan berkelanjutan.

Diklat Bela Negara yang diselenggarakan Kementerian PUPR pada tahun 2019 telah memasuki gelombang terakhir pada 4-16 Agustus 2019. Sebelumnya sebanyak tiga gelombang telah dilaksanakan Pelatihan Bela Negara secara berturut-turut, yakni Gelombang I pada 23 Juni-5 Juli 2019, Gelombang II pada 7-19 Juli 2019, dan Gelombang III pada 21 Juli-2 Agustus 2019. []

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"