Pedoman Pengumpulan Bukti Pemerkosaan dalam Perang

Pedoman global kumpulkan bukti secara aman dari para penyintas dan saksi dalam kasus tindak kekerasan seksual di daerah konflik
Peraih Nobel Perdamaian dan juga aktivis Yazidi Nadia Murad tampak mendengarkan isi seminar yang berfokus pada isu "Perempuan, Perdamaian dan Keamanan" di Berlin, Jerman, 7 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Pool via Reuters/Kay Nietfield)

TAGAR.id, Markas PBB, New York, AS - Di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), aktivis HAM, Yazidi Nadia Murad, meluncurkan pedoman global untuk mengumpulkan bukti secara aman dari para penyintas dan saksi dalam kasus tindak kekerasan seksual yang berlangsung ketika terjadi konflik.

Murad, peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2018 berkat upayanya untuk mengakhiri pemerkosaan sebagai senjata perang, pertama kali berbicara kepada Dewan Keamanan PBB pada tahun 2015 ketika berusia 22 tahun. Ketika itu ia menggambarkan penyiksaan dan pemerkosaan yang dideritanya saat diperbudak oleh ISIS setahun sebelumnya.

Panduan baru yang disebut “Murad Code” atau “Pedoman Murad” itu dikembangkan dengan pendanaan Inggris oleh Nadia’s Initiative dan Institute for International Criminal Investigations, yang bertujuan untuk mengurangi risiko trauma lebih lanjut bagi para penyintas saat memberikan bukti.

“Pedoman Murad menjabarkan panduan yang jelas dan praktis untuk memusatkan kebutuhan para penyintas saat mengumpulkan bukti, dan memastikan bahwa mereka menerima keadilan dan dukungan, alih-alih konsekuensi buruk. Para penyintas setidaknya pantas mendapatkannya,” ujarnya.

Pengumuman itu dibuat ketika PBB mendengar semakin banyak laporan pemerkosaan dan kekerasan seksual di Ukraina, dan kelompok HAM Ukraina menuduh pasukan Rusia menggunakan pemerkosaan sebagai senjata perang. Semenjak menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, Rusia membantah telah menyerang warga sipil.

“Saya terkejut dengan meningkatnya jumlah laporan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia yang muncul dari konflik di Ukraina,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss dalam sebuah pernyataan. Truss menggambarkan Pedoman Murad sebagai “langkah penting” menuju dukungan bagi para penyintas dan menyeret pelaku ke pengadilan.

Murad bekerja dengan pengacara HAM, Amal Clooney, untuk melobi Dewan Keamanan PBB agar tim investigasi PBB mengumpulkan, melestarikan dan menyimpan bukti-bukti di Irak terkait tindakan ISIS yang mungkin merupakan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, atau genosida. Dewan lantas membentuk tim pada tahun 2017 dan mulai bekerja setahun kemudian (rd/em)/Reuters/voaindonesia.com. []

Penculikan dan Pemerkosaan Anak di Daerah Konflik Meningkat

Negara-negara yang Paling Berbahaya Bagi Anak-anak

Gereja-gereja Indonesia Desak Pemerintah Setop Kekerasan di Papua

Kementerian PPPA Gencarkan Rencana Aksi Nasional P3AKS

Berita terkait
Penculikan dan Pemerkosaan Anak di Daerah Konflik Meningkat
Sebuah laporan baru PBB mengatakan terjadi peningkatan drastis penculikan dan pemerkosaan anak-anak, serta bentuk-bentuk kekerasan seksual lain
0
Mensos Risma Berbagi Tips untuk Meningkatkan Usaha Mikro Bisa Melejit dengan Keuntungan Miliaran
Menteri Sosial Tri Rismaharini berbagi kiat usaha kepada ibu-ibu penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Simak ulasannya.