Para Bintang Meredup di Piala Dunia, Ini Alasannya

Para bintang meredup di Piala Dunia, ini alasannya. 'Pemain bintang itu lahir disaat tim butuh dia.'
Bintang Piala Dunia 2018, Cristiano Ronaldo dari Portugal, Neymar dari Brazil, Messi dari Argentina. (Ilustrasi: Gilang/Tagar)

Jakarta, (Tagar 29/6/2018) - Pengamat sepak bola Abdi Satria menilai ada tiga pemain bola yang paling disorot publik pada Piala Dunia Rusia 2018. Yaitu Lionel messi, Neymar, Cristiano Ronaldo. Namun, para bintang yang sebelumnya diprediksi akan tampil cemerlang selama Piala Dunia 2018, kenyataanya meredup.

Seperti dialami bintang Argentina, Lionel Messi yang hanya mampu memberikan satu gol untuk timnya. Striker Barcelona tersebut sempat menjadi perhatian karena gagal mengeksekusi penalti yang diberikan wasit usai Maximiliano Meza dilanggar. Kegagalan itu membuat Argentina harus berbagi poin dengan Islandia. Padahal, kesempatan penalti yang diberikan dapat mengubah hasil pertandingan yang berakhir 1-1 tersebut.

Kendati begitu, Abdi mengatakan, wajar jika Messi memiliki beban tersendiri sebagai pesepak bola. Apalagi, fans berekspektasi terlalu tinggi pada pemain bintang Barcelona tersebut.

Menurutnya, Messi memerlukan support dan motivasi dari para fans.

"Beban dan sorotan terhadap Messi terlalu tinggi. Fans dan Argentina terlalu mendewakan Messi, padahal Timnas Argentina memiliki banyak pemain lain yang bagus, tak hanya Messi," ujar Abdi saat dihubungi Tagar News, Jumat (29/6).

Abdi menyebutkan, minimnya kontribusi Messi disebabkan oleh para pemain lain yang gagal melayani Messi. Menurutnya, di balik performa kurang memuaskan Messi dikarenakan taktik yang tidak pas untuknya dan susunan pemain Argentina dalam beberapa laga ini memengaruhi performa Messi.

"Cara Messi di dua partai awal seperti ada yang salah. Ketika bermain bersama Barcelona, Messi selalu bermain masuk ke dalam, tetapi di Piala Dunia bermain pada play maker atau bermain ditengah," jelasnya.

"Dia pemain dilayani, bukan melayani," ucapnya menambahkan.

Pelatih Argentina Jorge Sampaoli pun menyadari buruknya penampilan Lionel Messi dalam Piala Dunia 2018 bersumber dari penerapan taktik yang tidak tepat.

Bintang Barcelona itu telah melepaskan 12 tembakan di Piala Dunia, tetapi tidak mampu mencetak satu gol pun yang membuat Argentina berada di ujung tanduk setelah menelan kekalahan memalukan 0-3 dari Kroasia di Grup D, Jumat dini hari.

Tidak hanya itu, paceklik gol yang dialami Messi berbanding terbalik dengan suburnya torehan gol sang pesaing dari Portugal, Cristiano Ronaldo yang telah mencetak empat gol dalam dua pertandingan.

Sampaoli merasa bahwa taktik yang digunakannya untuk Argentina telah membatasi kemampuan besar yang dimiliki Messi.

"Saya pikir Cristiano adalah pemain hebat. Anda dapat melihat semua yang ia capai sebagai pemain dengan klub dan negaranya," kata Sampaoli dilansir Skysports.

"Saat ini kami tidak bisa membandingkan dua pemain ini. Saya pikir karena kenyataan di skuat Argentina, telah mengaburkan kecemerlangan Leo (Messi)," katanya.

Pemain bertahan Prancis, Samuel Umtiti, mengatakan Lionel Messi tidak mendapatkan suplai bola yang memadai saat bermain untuk Argentina. Hal itu bertolak belakang dengan pola permainan di Barcelona, karena Messi menjadi poros serangan dan selalu mendapat dukungan penuh dari segenap tim.

Umtiti mengatakan kurangnya suplai bola kepada Messi merupakan kelemahan Argentina yang bisa dimanfaatkan Prancis saat kedua tim bertemu pada babak 16 besar Piala Dunia, Sabtu (30/6).

"Di Barcelona, Messi dapat mengandalkan Luis Suarez yang memiliki ketajaman. Sedangkan saat di Argentina, Messi harus berjuang sendirian karena striker lain juga kesulitan membuka ruang untuk menyerang," kata Umtiti.

Timnas Argentina  memang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018, setelah dengan susah payah menang 2-1 atas Nigeria dalam laga terakhir mereka di Grup D.

Pada babak 16 besar nanti, Argentina akan berhadapan Prancis. Laga tersebut akan menjadi pembuktian kecemerlangan Messi sebagai pemain bintang yang dibutuhkan timnya.

"Pemain bintang itu lahir disaat tim butuh dia," kata Abdi.

Selain itu, bintang Brasil, Neymar yang juga menjadi pemain yang disorot di Piala Dunia. Kendati demikian, hingga kini, pemain yang direkrut PSG dari Barcelona dengan nilai pemecah rekor transfer dunia itu dianggap belum bersinar sesuai harapan di Piala Dunia 2018.

Abdi menilai, penampilan Neymar memang belum sesuai standar dirinya sendiri karena masih dalam masa pemulihan akibat cedera.

Diketahui, Neymar sempat menderita cedera metatarsal ketika membela Paris Saint-Germain lawan Marseille. Neymar akhirnya bisa gabung Tim Samba di Rusia.

"Dia lama absen cedera, jadi dia belum murni kembali karena baru dalam atmosfir di Timnas Brasil," tuturnya.

Namun, ia memprediksi, Brasil hanya menunggu kemampuan terbaik Neymar jika diturunkan ketika Brasil menghadapi Meksiko pada laga 16 besar yang akan berlangsung Senin, (2/7) mendatang.

"Babak 16 besar Neymar akan meledak dengan kembalinya permainannya," katanya.

Sedangkan pemain bintang yang paling menonjol pada Piala Dunia adalah Cristiano Ronaldo. Bintang Portugal tersebut mampu tampil lebih bersinar dibanding Lionel Messi pada fase awal Piala Dunia 2018. Andalan Real Madrid tersebut bahkan menjadi tulang punggung Portugal dalam tiga laga babak grup B ini.

Sejauh ini Ronaldo telah mencetak empat gol di Piala Dunia 2018. Ronaldo mencetak hat-trick saat Portugal bermain 3-3 kontra Spanyol. Sementara itu satu gol lain saat Portugal menumbangkan Maroko 1-0.

Dari laga-laga tersebut, ia sukses membukukan gol-gol dan membuat Portugal lolos sebagai runner up grup dengan catatan satu kemenangan dan dua hasil imbang. 

Pelatih tim nasional Portugal Fernando Santos membandingkan Cristiano Ronaldo dengan sebotol port, anggur yang terkenal semakin baik seiring bertambahnya usia, setelah gol kemenangan terakhir untuk negaranya.

Pasalnya lima hari setelah hat-trick yang menyelamatkan Portugal dalam pertandingan pembukaan dengan skor 3-3 melawan Spanyol, sundulan Ronaldo pada menit keempat meraih kemenangan 1-0 atas Maroko di Grup B di Moskow.

"Cristiano Ronaldo seperti anggur port, dia semakin bagus seiring bertambahnya usia," kata Santos seperti dilansir AFP.

"Dia terus berkembang, tidak seperti pemain reguler, dia selalu berkembang," tambahnya.

Informasi yang dihimpun, Ronaldo mencetak 15 gol dalam kualifikasi Piala Dunia Eropa saat Portugal mencatatkan sembilan kemenangan beruntun untuk lolos Piala Dunia lima kali beruntun. 

Ini kemungkinan menjadi Piala Dunia keempat dan terakhir bagi pemain berusia 33 tahun itu, meski dia menunjukkan sedikit tanda-tanda menurunnya penampilan setelah meraih gelar Liga Champions keempat dalam lima musim bersama Real Madrid. (rmt)

Berita terkait