Pandemi Tingkatkan Permintaan Kucing dan Anjing di Jerman

Masa pandemi dengan lockdown yang ketat meningkatkan permintaan hewan piaraan, terutama kucing dan anjing, di Jerman
Tempat penampungan hewan peliharaan "Albert Schweitzer" di Bonn, Jerman (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Harga anak anjing dan kucing di internet meledak. Peternak dan tempat penampungan hewan peliharaam itu dibanjiri dengan permintaan. Masa pandemi di Jerman membuat banyak orang perlu pendamping setia. Oliver Pieper melaporkannya untuk dw.com/id.

Saat pandemi virus corona merajalela, makin banyak orang Jerman menemukan kecintaan mereka pada hewan piaraan. Kucing dan anjing merupakan hewan favorit di Jerman sehingga sangat dicari. Bahkan, sebelum ada pandemi, satu dari empat rumah tangga di Jerman memiliki kucing, dan satu dari lima rumah tangga memiliki seekor anjing.

Sekarang, ketika lockdown kembali diterapkan dan pembatasan diperketat lagi, banyak yang merasa kesepian atau punya makin banyak waktu untuk menjaga hewan peliharaan. Karena itu, permintaan meningkat drastis. Menurut Asosiasi Hewan Peliharaan VDH, angka penjualan anjing tahun 2020 meningkat 20% dibanding tahun sebelumnya.

corona jermanDemonstran memprotes pembatasan (lockdown) pemerintah di tengah-tengah pandemi virus korona (Covid-19) di Gerbang Brandenburg, di Berlin, Jerman, 1 Agustus 2020 (Foto: arabnews.com/Reuters)

"Mungkin itu kebutuhan punya teman," kata pecinta anjing Bernadette Dierks-Meyer, yang mengaku dia lebih ingat tanggal lahir anjing-anjingnya daripada hari ulang tahun anak-anaknya. Ruang gudang bawah tanahnya penuh dengan piala dari kompetisi anjing nasional dan internasional.

Padahal, memelihara anjing tidak murah. Biaya dokter hewan dan pemeliharaan untuk setiap anjing sekitar 1.500 euro atau setara dengan Rp 258 juta per tahun . Bukan jumlah kecil, bagi orang yang tidak hidup lebih dari cukup seperti Bernadette Dierks-Meyer.

1. Anjing dan Kucing Dicari Semasa Pandemi

Julia Zerwas tahu banyak cerita binatang tanpa happy end. Inilah yang mendorongnya berhenti kuliah di kedokteran hewan di München untuk kembali ke tempatnya dia mulai bekerja sepuluh tahun lalu: Penampungan hewan Albert Schweitzer di Bonn.

"Kami memiliki kasus; beberapa hari yang lalu di mana seseorang membawa hewannya kembali ke sini setelah tiga hari," kata Julia Zerwas. Tempat penampungannya khawatir bahwa banyak hewan akan berakhir seperti itu. Ketika pandemi selesai, banyak orang bosan dengan hewan peliharaannyaya dam sibuk dengan hobi lain.

juliaJulia Zerwas di tempat penampungan hewan pelihaaraan "Albert Schweitzer", Bonn, Jerman (Foto: dw.com/id)

Di tempat penampungan ini ada sekitar 48 anjing, 52 kucing dan 175 hewan kecil, bahkan ular dan kadal. Julia Zerwas dan 20 rekannya sekarang sibuk melakukan pekerjaan perawatan intensif, persis seperti situasi para juru rawat di banyak rumah sakit.

Pandemi virus corona tidak hanya tantangan besar bagi manusia, melainkan juga bagi hewan peliharaan. "Kami harus membatasi lalu lintas publik secara masif dan sekarang hanya mengizinkan kunjungan berdasarkan perjanjian," kata Julia Zerwas. Pada saat yang sama, permintaan hewan peliharaan juga meningkat tajam.

Saran dia, pikirkanlah dulu baik-baik sebelum memutuskan untuk memiliki hewan peliharaan. Apakah saya masih punya cuku waktu? Apa sebenarnya keinginan saya? Apakah hewan peliharaan cocok dengan kehidupan normal saya, dan hanya pada saat ini?"

2. Perdagangan Ilegal Berkembang Pesat

"Ada orang-orang yang bertanya ke tempat penampungan hewan apakah mereka bisa memiliki anjing selama tiga bulan, hanya untuk masa-masa bekerja dari rumah," kata Hester Pommerening dari Liga Kesejahteraan Hewan Jerman. "Dan ada tempat penampungan hewan yang menerima sampai 500 permintaan dalam satu akhir pekan."

biden adopsiPresiden terpilih AS, Joe Biden, saat mengadopsi anjing dari DHA (Delaware Humane Association) di Wilmington, Delaware, AS, 17 November 2018. (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

Dia mengatakan, sekarang ada masalah mendesak yang perlu ditangani: Perdagangan anak anjing ilegal. Perdagangan hewan peliharaan ilegal kini dianggap sebagai sumber pendapatan ilegal terbesar ketiga di Uni Eropa, setelah penyelundupan narkoba dan senjata yang terorganisir.

Federasi Kesejahteraan Hewan Jerman mengatakan antara Januari dan Oktober 2020 ada 75 perdagangan hewan ilegal dilaporkan, yang melibatkan lebih dari 800 hewan peliharaan, terutama anjing. Jumlah kasus yang tidak dilaporkan mungkin jauh lebih tinggi. (hp/yf)/dw.com/id. []

Berita terkait
Mutasi Paling Baru Virus Corona Muncul di Jerman
Mutasi virus corona yang baru ditemukan pada 35 pasien yang baru-baru ini terinfeksi di Jeman Selatan berbeda dengan varian Inggris dan Afsel
Virus Corona Varian Baru Terdeteksi di Denmark dan Jerman
Seorang perempuan yang terbang dari London ke Frankfurt akhir pekan lalu membawa varian baru virus corona yang lebih mudah menular
Cegah Perebakan Virus Corona Jerman Berlakukan Lockdown
Jerman akan menutup sebagian besar toko dan sekolah, dan membatasi kontak sosial lebih jauh untuk mencegah perebakan pandemi virus corona
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.